Kandungan Klorofil-adan Fikoeritrin Kappaphycus alvareziiHasil Kultur Jaringan dan dibudidayakanpadaJarak Tanam Berbeda

Cokrowati, Nunik (2020) Kandungan Klorofil-adan Fikoeritrin Kappaphycus alvareziiHasil Kultur Jaringan dan dibudidayakanpadaJarak Tanam Berbeda. Jurnal Biologi Tropis, 20 (1). pp. 125-131. ISSN 1411-9587; 2549-7863

[img]
Preview
Text
husnul,+Journal+manager,+16.+artikel+Nunik,+Fix+22+april+2020.pdf

Download (353kB) | Preview
Official URL: https://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/JBT

Abstract

Pertumbuhan Kappaphycus alvaerzii dipengaruhi oleh jumlah klorofil-a, fioeritrin serta faktor kualitas lingkungan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam yang berbeda terhadap kandungan klorofil-a dan fikoeritrin pada Kappaphycus alvarezii hasil kultur jaringan yang dibudidayakan pada patok dasar. Penelitian ini dilakukan di Perairan Pantai Siwak Desa Gerupuk Kecamatan Sengkol Kabupaten Lombok tengah. Budidaya Kappaphycus alvarezii dilakukan selama tiga puluh hari yaitu pada tanggal 10 Maret sampai dengan 9 April 2020 dengan menggunakan metode patok dasar. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan yaitu perlakuan A (jarak tanam 10 cm), B (jarak tanam 15 cm), C (jarak tanam 20 cm), D (jarak tanam 25 cm sebagai kontrol). Bibit Kappaphycus alvarezii yang digunakan adalah hasil kultur jaringan yang telah diadaptasikan di pantai. Pengukuran klorofil-a dan fikoeretrin dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri dan selanjutnya data dianalisa secara statistik. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa jarak tanam 25 cm (kontrol) menghasilkan kandungan klorofil-a tertinggi yaitu 5,4986 mg/l dengan kandungan fikoeritrin 0,0049 mg/l. Kandungan fikoeritrin tertinggi adalah jarak tanam 10 cm yaitu 0,0057 mg/l dengan kandungan klorofil-a sebanyak 4,7662 mg/l. Jarak tanam 25 cm dapat meningkatkan kandungan klorofil-a yang lebih baik karena dengan jarak tanam tersebut memberikan ruang bagi semua bagian thallus rumput laut K. alvarezii untuk bisa menerima cahaya matahari yang cukup dan sesuai untuk kebutuhannya. Jarak tanam 10 cm memberikan kandungan fikoeritrin yang tertinggi, yaitu 0,0057 mg/lÃÂ karena terlalu rapatnya jarak ini menyebabkan semakin banyak terbentuknya naungan sehingga mengurangi intensitas cahaya yang masuk ke dalam dinding sel rumput laut. Pada bagian thallus yang sedikit atau tidak menerima cahaya matahari ini diduga terjadi pembentukan fikoeritrin yang lebih banyak sebagai bentuk adaptasi thallus rumput laut pada kondisi tidak mendapatkan cahaya matahari yang optimal. Kesimpulan penelitian ini adalah jarak tanam mempengaruhi kandungan klorofil-a dan fikoeritrin. Jarak tanam yang ideal adalah 25 cm untuk menghasilkan kandungan klorofila-a yang optimum untuk mendukung pertumbuhan.

Item Type: Article
Keywords (Kata Kunci): Fotosintesis, cahaya matahari, talus, pertumbuhan, unsur hara.
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: Program Studi Perairan
Depositing User: DR Nunik Cokrowati
Date Deposited: 09 May 2023 23:25
Last Modified: 09 May 2023 23:25
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/37597

Actions (login required)

View Item View Item