Arthopoda Pada Ekosistem Padi dan Tembakau di Pulau Lombok

Ruth Stella Petrunella Thei, Ruth Stella Petrunella Thei Arthopoda Pada Ekosistem Padi dan Tembakau di Pulau Lombok. Pustaka Bangsa (Anggota IKAPI). (Unpublished)

[img]
Preview
Text
Buku Arthopoda Pada Ekosistem Padi dan Tembakau di Pulau Lombok.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Arthropoda merupakan salah satu komponen utama yang menyusun agroekosistem yang dapat berperan sebagai hama tanaman, pengurai, penyerbuk dan musuh alami (parasitoid dan predator) (Pimentel et al., 1989). Hama tanaman bersifat merugikan bagi tanaman karena dapat menurunkan produksi. Adanya musuh alami sangat penting bagi keber- langsungan proses ekologi (parasitisme dan predatisme) untuk mengendalikan populasi hama (Rauf, 1996; Untung, 2006). Pada ekosistem tanaman padi keberadaan musuh alami cukup kompleks dan berlimpah (Settle et al., 1996; Laba et al., 2000; Bambaradeniya, 2000). Hasil penelitian habitat di ekosistem padi menunjukkan bahwa tidak kurang dari 700 spesies arthropoda ditemukan saat kondisi tanaman tidak terserang hama, khususnya wereng coklat (Laba, 2001). Settle et al. (1996) mencatat 765 spesies laba-laba pada lahan padi beririgasi di Indonesia. Di Srilangka, Bambaradeniya dan Amerasinghe (2003) mencatat lebih dari 50% Arthropoda Pada Ekosistem Padi dan Tembakau.... 2 Ruth Stella Petrunella Thei arthropoda di lahan padi adalah predator yang didominasi oleh laba-laba dan di Filipina, Heong et al. (1991) mencatat 46 spesies predator dan 14 spesies parasitoid Hymenopthera pada ekosistem padi. Hal ini mengindikasikan bahwa musuh alami dapat ber- adaptasi di agroekosistem yang selalu mendapat gangguan. Kemampuan adaptasi musuh alami yang tinggi mengakibatkan besarnya peluang keberhasilan dalam pemanfaatannya pada ekosistem tanaman semusim. Keberadaan tanaman yang terus-menerus di agroekosistem sangat menguntungkan untuk keber- langsungan hidup musuh alami, namun akibat faktor musim dapat menyebabkan tanaman budidaya tidak terdapat di lahan. Pergantian pola tanam membentuk habitat yang berbeda, karena adanya perubahan komposisi tanaman secara langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya perubahan jumlah dan macam bahan organik (Giller et al., 1997). Perubahan tersebut juga diduga akan menyebabkan perbedaan spesies dan komposisi arthropoda yang berasosiasi dengan tanaman budidaya. Agroekosistem intensif dan umum diterapkan saat ini adalah agroekosistem modern yang bercirikan masukan produksi berenergi tinggi (agrokimia), seperti pupuk, pestisida dan bahan kimia pertanian lainnya (Swift and Anderson, 1993; Sosromarsono dan Untung, 2000). Hasil penelitian Winasa dan Rauf (2005) menunjukkan terjadinya penurunan kelimpah- an artropoda permukaan tanah seperti Lycosidae, Lyniphiidae, Carabidae dan Formicidae pada eko- sistem sawah yang diaplikasikan deltametrin. Hasil Ruth Stella Petrunella Thei Arthropoda Pada Ekosistem Padi dan Tembakau.... 3 penelitian lain menunjukkan bahwa masukan agrokimia dalam agroekosistem telah menimbulkan ketidakseimbangan agroekosistem (Altieri and Letourneau, 1982; Flint and Roberts, 1988). Ketidak- seimbangan dapat disebabkan oleh tindakan pengelolaan habitat yang tidak mempertimbangkan kaidah-kaidah ekosistem (Altieri and Nicholls, 2004). Odum (1993) memprediksi bahwa jika terjadi gangguan atau kerusakan di agroekosistem, antara lain dapat menyebabkan penurunan keanekaragaman spesies yang mengarah pada peningkatan dominasi spesies tertentu dan pemendekan rantai makanan karena komponen ekosistem di tingkat trofik yang lebih tinggi lebih rentan terhadap gangguan lingkungan. Perbedaan pengelolaan ekosistem dan praktek budidaya akan berpengaruh terhadap tingkat keanekaragaman musuh alami dan kelimpahan serangga hama yang berfungsi dalam kestabilan dan keberlanjutan ekosistem, akibatnya pada agroekosistem yang menjadi tidak stabil secara periodik akan memunculkan serangan hama (Van Emden and Dabrowski, 1997). Musuh alami sangat tertekan dalam praktek budidaya agroekosistem modern terutama pada ekosistem tanaman semusim. Penggunaan agrokimia yang tidak bijaksana dalam agroekosistem, tidak mampu menciptakan lingkungan fisik, kimia dan biologi yang kondusif untuk berlangsungnya mekanisme pengendalian alami (Untung, 2006; Sosromarsono dan Untung, 2000). Agroekosistem merupakan unit dasar ekologi yang di dalamnya berlangsung interaksi antara Arthropoda Pada Ekosistem Padi dan Tembakau.... 4 Ruth Stella Petrunella Thei komponen-komponen penyusunnya (Altieri, 1995; Gliesmann, 2000). Pada agroekosistem terjadi berbagai mekanisme interaksi antar komponen biotik dan abiotik yang akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan hidup suatu organisme (Altieri, 1995; Gliesmann, 2000; Untung, 2006). Keanekaragaman adalah fungsi kestabilan, sehingga diperlukan cara pengelolaan agroekosistem yang dapat diterapkan dalam kerangka perlindungan tanaman (Swift and Anderson,1993), mampu mempertahankan dan menjamin keanekaragaman, meningkatkan produksi dengan dampak lingkungan seminimal mungkin, mampu mengkonservasi dan mempertahankan produktivitas lahan, secara ekonomi menguntungkan selama dan setelah proses transisi dilakukan, dan secara sosial budaya dapat dilaksanakan oleh petani (Altieri and Nichols, 2004). Swift and Anderson (1993) mengemukakan bahwa keanekaragaman merupakan prinsip lingkungan yang dapat diterapkan dalam kerangka perlindungan tanaman. Kunci untuk mengembangkan pertanian berkelanjutan adalah mengubah sistem pertanian modern menuju ke sistem pertanian yang mampu mengembangkan dan mengkonservasi bekerjanya komponen-komponen ekosistem, mengelola hama melalui mekanisme pengaturan secara internal. Sebagai hasil interaksi antar komponen ekosistem yang rumit dan dinamis adalah keadaan yang seimbang pada populasi antara hama dan musuh alami (Sthern, 1982 dalam Untung, 2006). Ruth Stella Petrunella Thei Arthropoda Pada Ekosistem Padi dan Tembakau.... 5 “Data base tentang keanekaragaman arthropoda pada agroekosistem berbasis padi-tembakau Virginia serta diharapkan dapat mengungkapkan keberadaan dan komposisi komunitas arthropoda hama dan musuh alami pada ekosistem padi, tembakau Virginia,cabe dan lahan bero.

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: . Salahudin, A.Md.,S.Adm. ,
Date Deposited: 19 May 2023 06:02
Last Modified: 19 May 2023 06:02
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/38123

Actions (login required)

View Item View Item