KATEGORI FATIS DALAM BAHASA SASAK DI DESA POHGADING TIMUR KECAMATAN PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR: KAJIAN SINTAKSIS DAN SEMANTIK

Putri, Siti Tantowi Jauhari (2013) KATEGORI FATIS DALAM BAHASA SASAK DI DESA POHGADING TIMUR KECAMATAN PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR: KAJIAN SINTAKSIS DAN SEMANTIK. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
JURNAL PRINCESS.docx

Download (129kB)

Abstract

Masalah utama yang dikaji dalam penelitian ini yaitu bentuk, distribusi, dan fungsi kategori fatis dalam Bahasa Sasak Di desa Pohgading Timur Kecamatan Pringgabaya. Penganalisisan ketiga konsep tersebut berdasarkan kajian cabang ilmu linguistik Sintaksis dan Semantik. Kategori fatis (phatic communion) merupakan kelas kata yang pertama kali dicetuskan oleh Malinowski (1923) dan diterapkan dalam bahasa Indonesia oleh Kridalaksana. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode simak dengan teknik lanjutan yaitu teknik simak libat cakap, metode cakap dengan teknik pancing, metode intropeksi, dan teknik kerja sama dengan informan. Data yang ditemukan selanjutnya dianalisis menggunakan metode padan ektralingual dan metode distribusional. Sementara itu, metode formal dan informal digunakan untuk menyajikan data. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua puluh satu bentuk kategori fatis tunggal bahasa Sasak Pohgading Timur yaitu fatis {be} [b], {be} [bɛ], {ke} [k], {ke} [kɛ], {so} [so], {soq} [so], {se} [se], {ndi} [ndi], {ndeh} [ndeh], {angkaq} [angka], {akeq} [akɛ], {nteh} [nteh], {jaq} [ja], {doang} [doaŋ], {gamaq} [gama], {po} [po], {jagiya} [jagiya], {aro} [aro], {tabeq} [tabe], dan {silaq} [sila]. Selanjutnya fatis gabungan terdiri dari {aro gamaq} [aro gama?], {be…be} [be…bɛ], {ke…ke} [k…k], {ke…be} [k…bɛ], {ke ke ke} [ke kɛ ke], {ke be ke} [k bɛ k], {ke wah ke} [k wah k], {nteh be} [ntɛh bɛ], {sok…be} [sɔ…bɛ]. Fatis-fatis tersebut memiliki distribusi di awal, di tengah atau di akhir, bahkan ada juga yang berdistribusi sempurna karena ditemukan berada di ketiga posisi tersebut. Sedangkan, makna yang ditimbulkan di antaranya adalah memerintah, menganjurkan, menekankan pernyataan, menyindir, menunjukkan perasaan acuh tak acuh penutur, menegaskan kesungguhan penutur, menuntut perincian, meminta persetujuan lawan tutur, membujuk lawan tutur, meminta penegasan lawan tutur, basa-basi tuturan, persuasif dan pengandaian.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): fatis, sintaksis, semantik, bentuk, distribusi, dan fungsi
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 16 May 2018 05:44
Last Modified: 16 May 2018 05:44
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/3837

Actions (login required)

View Item View Item