PEMAKNAAN SIMBOLIK KOMUNIKASI RITUAL UNTUK RESOLUSI EKOLOGIS INTERPRETASI TRADISI REBO BONTONG DI DESA PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Sapa’atun, Jumalia (2023) PEMAKNAAN SIMBOLIK KOMUNIKASI RITUAL UNTUK RESOLUSI EKOLOGIS INTERPRETASI TRADISI REBO BONTONG DI DESA PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
Skripsi_Sapa’atun Jumalia_L1B018107.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
Jurnal_Sapa’atun Jumalia_L1B018107.pdf

Download (613kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam makna dalam tradisi Rebo Bontong kaitannya dengan komunikasi ritual sebagai resolusi ekologis bagi masyarakat yang ada di Desa Pringgabaya, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel bertujuan (purposive sampling). Hasil dari penelitian ini terdapat makna simbolik pada tradisi rebo Bontong yaitu makna simbolik pada proses pelaksanaan ritual: (1) Rebo Bontong “Rabu yang buntung atau terpotong” merupakan upacara tolak bala. (2) Pembayun sebagai simbol pembukaan upacara Rebo Bontong. (3) Doa sebagai bentuk harapan agar dijauhkan dari marabahaya, meminta keselamatan dan perlindungan atas berbagai penyakit dan bencana, serta apa yang menjadi tujuan dalam melaksanakan Rebo Bontong dilancarkan oleh Allah Swt, (4) Melarung memiliki arti “menghanyutkan” sebagai simbol terimakasih atas nikmat Allah Swt, keselamatan, rizki dan bentuk balas budi atas hasil laut yang diambil para nelayan dengan memberikan hasil bumi untuk bisa dinikmati oleh para ikan, serta keseimbangan hidup antar makhluk hidup. (5) Mandi’ sebagai simbol pembersihan atau pensucian diri. Dan makna simbolik pada bendabenda/perlengkapan ritual: (1) Tetulaq tamperan mengandung makna persembahan untuk makhluk laut. (2) air wafaq sebagai simbol penyembuhan dan pengobatan. (3) Telo’ manuk “telur ayam” sebagai simbol bulatnya tekat dalam kehidupan. (4) Bua’ “buah pinang” sebagai simbol kejujuran. (5) Leko’ “daun sirih” sebagai simbol keindahan. (6) Ketupat lepas sebagai simbol kebersamaan dan (7) Baju adat “Lambung dan Pagon” sebagai simbol keagungan dan kesopanan.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Rebo Bontong. Pringgabaya, Komunikasi Ritual, Simbol, Resolusi Ekologis
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
Divisions: Program Studi Ilmu Komunikasi
Depositing User: Meike Megawati
Date Deposited: 09 Jun 2023 10:35
Last Modified: 09 Jun 2023 10:35
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/39561

Actions (login required)

View Item View Item