Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pemasaran Produk Olahan Berbasis Rumput Laut (Studi Kasus Pada UKM Sasaq Maik Kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat

Evita, Sarah and Supartiningsih, Ni Luh Sri and Efendy, Efendy Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pemasaran Produk Olahan Berbasis Rumput Laut (Studi Kasus Pada UKM Sasaq Maik Kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat. Agroteksos, 30 (1). pp. 35-45. ISSN EISSN 2685-4368 P-ISSN 0852-8268

Preview

Text 571-13-914-2-10-20200430.pdf Download (522kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini betujuan untuk: (1) mengetahui nilai tambah yang diperoleh dari produk olahan berbasis rumput laut di UKM Sasak Maiq; (2) menganalisis strategi pemasaran dari produk olahan berbasis rumput laut di UKM Sasak Maiq; dan (3) mengidentifikasi hambatan yang dihadapai oleh UKM Sasak Maiq. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis data kualitatif dan kuantitatif. Data dianalisis menggunakan metode hayami untuk nilai tambah, analisis marketing mixuntuk strategi pemasaran dan analisis deskriptif untuk hambatan,dengan responden pemilik UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Sasak Maiq. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) nilai tambah yang diperoleh dari penjualan yang dilakukan UKM Sasak Maiq ke konsumen akhir untuk produk stik rumput laut sebesar Rp 549.856/kg (rasio nilai tambah 82,48%), rengginang rumput laut sebesar Rp 319.713/kg (rasio nilai tambah 85,26%) dan kopi rumput laut sebesar Rp 2.864.934/kg (rasio nilai tambah 88,97%). Sedangkan nilai tambah yang diperoleh dari penjualan yang dilakukan UKM Sasak Maiq ke pengecer (toko oleh-oleh) untuk produk stik rumput laut sebesar Rp 283.189/kg (rasio nilai tambah 70,80%), rengginang rumput laut sebesar Rp 169.713/kg (rasio nilai tambah 75,43%) dan kopi rumput laut sebesar Rp 1.944.934/kg (rasio nilai tambah 84,56%); (2) strategi pemasaran yang dilakukan untuk produk olahan berbasis rumput laut adalah:(a) produk (product): memiliki bentuk yang berbeda-beda dan kemasan yang dilengkapi dengan stiker yang berisikan keterangan tentang produk sehingga produk mampu menarik banyak konsumen dan memberikan nilai tambah yang diharapkan; (b) harga (price): harga untuk produk olahan berbasis rumput laut berbeda antara penjualan yang dilakukan UKM Sasak Maiq ke konsumen akhir dan ke pengecer, serta terdapat potongan harga apabila konsumen membeli produk pada pameran-pameran yang diikuti oleh UKM Sasak Maiq; (c) tempat (place): tempat pemasaran produk olahan berbasis rumput laut yaitu di toko milik sendiri yang ada di tempat produksi dan melalui pengecer (toko oleh-oleh); (d) promosi (promotion): dilakukan melalui media online dan media offline; dan (3) hambatan yang dihadapi dalam proses produksi produk olahan berbasis rumput laut adalah ketersediaan dan kualitas bahan baku, kurang terampilnya tenaga kerja dan tempat produksi yang tidak luas. This study aims to: (1) determine the added value obtained from processed seaweed-based products in UKM Sasak Maiq; (2) analyzing the marketing strategy of processed seaweed-based products in UKM Sasak Maiq; and (3) identify barriers faced by UKM Sasak Maiq. This research uses descriptive research methods with qualitative and quantitative data types. Data were analyzed using the Hayami method for added value, marketing mix analysis for marketing strategies and descriptive analysis for obstacles, with UKMSasas Maiq respondents. The results of this study indicate that: (1) the added value obtained from the sale of UKM Sasak Maiq to end consumers for seaweed stick products is Rp. 549,856 / kg (value added ratio of 82.48%), the seaweed rengginang is Rp. 319,713 / kg (value added ratio of 85.26%) and seaweed coffee of Rp. 2,864,934 / kg (value added ratio of 88.97%). While the added value obtained from the sale of UKM Sasak Maiq to retailers (souvenir shops) for seaweed stick products is Rp. 283,189 / kg (value added ratio of 70.80%), seaweed rengginang is Rp. 169,713 / kg (ratio valueadded 75.43%) and seaweed coffee Rp. 1,944,934 / kg (value added ratio 84.56%); (2) marketing strategies used for processed seaweed-based products are: (a) product (product): has a different shape and packaging that is equipped with stickers containing information about the product so that the product is able to attract many consumers and provide added value which is expected; (b) price: the price for processed seaweed based products differs between sales made by UKM Sasak Maiqto end consumers and to retailers, and there is a discount if consumers buy products at exhibitions participated in by UKM Sasak Maiq; (c) place: a place for marketing seaweed-based processed products, namely in their own shop in the production site and through retailers (gift shops); (d) promotion: carried out through online and offline media; and (3) the obstacles faced in the process of producing seaweed-based processed products are the availability and quality of raw materials, lack of skilled labor and not extensive production sites.

Item Type:	Article
Keywords (Kata Kunci):	UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Sasak Maiq, Nilai tambah,.Strategi Pemasaran dan.Hambatan UKM (Small and Medium Enterprises) Sasak Maiq, Value added, Marketing Strategy and .Barriers
Subjects:	S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions:	Fakultas Pertanian
Depositing User:	IR. NI LUH SRI SUPARTININGSIH, MP.
Date Deposited:	26 Jun 2023 09:11
Last Modified:	26 Jun 2023 09:11
URI:	http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/40291

Actions (login required)

View Item