ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI MENTIMUN DI DESA NYURLEMBANG KECAMATAN NARMADA KABUPATEN LOMBOK BARAT

Raka Septianto, Widodo (2023) ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI MENTIMUN DI DESA NYURLEMBANG KECAMATAN NARMADA KABUPATEN LOMBOK BARAT. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
Skripsi Raka Septianto Widodo (NIM. C1G016185).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
JURNAL_Raka Septianto Widodo_C1G016185.pdf

Download (773kB) | Preview

Abstract

Hortikultura merupakan salah satu sumberdaya di Indonesia yang hasilnya banyak memberikan keuntungan bagi manusia dan lingkungan hidup. Hortikultura juga merupakan salah satu subsector pertanian yang sangat berpotensi untuk di kembangkan di Indonesia. Saragih, 2010). Mentimun merupakan salah satu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan yang sudah populer di seluruh dunia. Menurut sejarahnya, tanaman mentimun berasal dari benua Asia. Di indonesia mentimun merupakan sayuran yang sangat populer dan di gemari hampir seluruh masyarakat. Meskipun demikian kebanyakan usahatani mentimun masih di anggap usaha sampingan (Rukmana, 1994). Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menganalisis biaya dan pendapatan usahatani Mentimun di Desa Nyurlembang Kecamatan Narmada. (2) Menganalisis kelayakan usahatani Mentimun di Desa Nyurlembang Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. (3) Menganalisis Kendala-kendala yang dihadapi pada usahatani Mentimun di Desa Nyurlembang Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode sensus, yaitu semua populasi dijadikan responden dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Biaya usahatani mentimun Permusim Tanam di Desa Nyur Lembang Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat tahun 2022 terdiri atas biaya variabel sebesar Rp 4.843.775/LLG atau Rp 40.364.792/ha (89,90%) dan biaya tetap sebesar Rp 517.573/LLG atau Rp 4.313.111/ha (10,10%), sehingga rata-rata total biaya produksi sebesar Rp 5.361.348/luas lahan garapan (LLG) 0,12 ha atau Rp 44.126.234/ha. Pendapatan petani usahatani mentimun yaitu rata-rata sebesar Rp 3.211.152/luas lahan garapan (LLG) 0,12 ha atau Rp 26.429.323/ha.. (2) Usahatani mentimun di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat layak untuk diusahakan. Karena nilai R/C >1 lebih dari satu dikatakan layak usahatani mentimun di Kecamatan Narmada sebesar 1,60. Artinya setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan mendapatkan penerimaan sebesar 1,60. 3 (3) Kendala-kendala yang dirasakan oleh petani mentimun yaitu kurangnya penyuluhan yang memiliki jumlah jawaban dari responden sebanyak 20 petani responden (100%); harga pupuk yang tinggi yang memiliki jumlah jawaban dari responden sebanyak 13 petani responden (65%); dan Serangan hama yang memiliki jumlah jawaban dari responden sebanyak 15 petani responden (75%). Saran: (1) Diharapkan untuk petani dapat menangani segala bentuk serangan hama dengan menggunakan herbisida dan pestisida agar dapat memaksimalkan tingkat produksi mentimun. (2) Diharapkan kepada Pemerintah Daerah Kecamatan Narmada agar dapat mengambil langkah-langkah kebijakan untuk menangani kendala kurangnya penyuluh lapangan yang membimbing petani yaitu dengan menegaskan bahwa petani mentimun butuh penyuluh lapangan

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Mentimun, Kelayakan, Usahatani
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Meike Megawati
Date Deposited: 16 Jul 2023 23:15
Last Modified: 16 Jul 2023 23:15
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/41141

Actions (login required)

View Item View Item