BIODIVERSITAS SERANGGA PADA BEBERAPA TANAMAN PINGGIR KEDELAI (Glycine max L)

Widiawati, Nurul (2015) BIODIVERSITAS SERANGGA PADA BEBERAPA TANAMAN PINGGIR KEDELAI (Glycine max L). S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
isi.docx
Restricted to Repository staff only

Download (809kB)

Abstract

Kedelai (Glycine max L) merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Khususnya di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama, meskipun Indonesia harus mengimpor sebagian besar kebutuhan kedelai. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat, Brasil, Argentina, Cina dan India. Kedelai merupakan tumbuhan serbaguna karena akarnya memiliki bintil pengikat nitrogen bebas (Rhizobium japonicum), kedelai merupakan tanaman dengan kadar protein tinggi sehingga tanamannya digunakan sebagai pupuk hijau dan pakan ternak. Tanaman yang berasal dari Cina ini telah banyak ditanam di Indonesia, bahkan merupakan tanaman utama setelah padi dan jagung. Pemanfaatan utama kedelai adalah dari biji, biji kedelai kaya protein dan lemak serta beberapa bahan gizi penting lain. Salah satu kendala upaya peningkatan produksi kedelai adalah adanya serangan berbagai hama. Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman yang dapat diserang hama sejak mulai tumbuh hingga menjelang panen. Di Indonesia tercatat lebih dari 111 spesies Arthropoda merupakan hama, 53 spesies merupakan bukan sasaran, 61 spesies predator dan 41 spesies parasitoid. hal ini diduga disebabkan oleh penggunaan insektisida organik sintetik yang kurang bijaksana terutama pada tanaman padi, yang biasanya ditanam sebelum dan sesudah tanaman kedelai sehingga akan menyebabkan musuh alami terutama predator tidak dapat berperan aktif dalam menekan populasi hama. Selain itu juga akan menyebabkan terjadinya migrasi ke habitat pinggir (sekitarnya) yang lebih cocok untuk kehidupan musuh alami hama tersebut. Ekosistem pertanian tidak hanya terdiri atas lahan pertanaman budidaya tetapi juga termasuk lahan-lahan pinggir yang ditumbuhi vegetasi liar yang terdapat di sekitarnya. Kadang-kadang vegetasi liar dianggap sumber organisme pengganggu tanaman oleh petani, sehingga petani selalu membersihkan secara periodik, padahal justru keberadaan vegetasi liar tersebut akan dapat memelihara keanekaragaman organisme yang menguntungkan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tanaman pinggir terhadap biodiversitas (keanekaragaman) serangga pada tanaman kedelai. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang dilakukan di lapangan yaitu dengan mengumpulkan data secara langsung di lahan percobaan pada sejumlah unit sampel pengamatan yaitu dengan mengumpulkan berbagai jenis dan populasi serangga yang terdapat pada setiap perlakuan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 2014. Rancangan yang digunakan adalah Randomized Completely Block Design (RCBD). Perlakuan yang digunakan adalah tanaman jagung, kacang panjang, buncis, kecipir dan kontrol dijadikan sebagai pembanding, setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai indeks keragaman serangga tertinggi terdapat pada perkuan tanaman kecipir yaitu dengan nilai indeks keragaman 2,37 dengan jumlah individu 111 ekor; sedangkan nilai indeks keragaman terendah ada pada perlakuan kacang panjang sebesar 1,77 dengan jumlah individu 182 ekor.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): pertanian, kedelai, jagung
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Wiwin Kartikawati
Date Deposited: 23 May 2018 03:08
Last Modified: 23 May 2018 03:08
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/4148

Actions (login required)

View Item View Item