PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KETIMUN BABY (Cucumis sativus L.) PADA TUMPANGSARI DENGAN TANAMAN CIPLUKAN (Physalis angulata L.) PADA BERBAGAI PENGATURAN TANAM

L. Jamian, Hadi (2023) PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KETIMUN BABY (Cucumis sativus L.) PADA TUMPANGSARI DENGAN TANAMAN CIPLUKAN (Physalis angulata L.) PADA BERBAGAI PENGATURAN TANAM. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
Skripsi L. Jamian Hadi (C1M016084).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
JURNAL L. Jamian Hadi (C1M016084).pdf

Download (436kB) | Preview

Abstract

Ketimun (Cucumis sativus L.) merupakan tanaman sayuran yang cukup populer di Indonesia dan produksinya perlu ditingkatkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanaman ketimun adalah tumpangsari dan pengaturan tanam. Tanaman yang memungkinkan untuk ditumpangsarikan dengan ketimun adalah ciplukan (Physalis angulata L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman ketimun baby pada tumpangsari dengan tanaman ciplukan dengan berbagai pengaturan tanam. Satu percobaan dilaksanakan di lahan sawah Desa Mambalan, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dari bulan April 2021 sampai Juni 2021. Percobaan ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor dan diulang empat kali. Perlakuan yang diuji adalah Jarak Tanam (3040 cm, 30  50 cm dan 30  60 cm) dan Penempatan Ciplukan (di antara dan di dalam baris tanaman ketimun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara jarak tanam dan penempatan ciplukan pada semua parameter yang diamati. Jarak tanam yang memberikan hasil tanaman ketimun tertinggi adalah 30  60 cm. Penempatan ciplukan di dalam barisan memberikan pengaruh lebih baik terhadap tanaman ketimun dibandingkan dengan penempatan di antara barisan tanaman ketimun. Semua pola penanaman tumpangsari yang diuji menghasilkan nilai nisbah kesetaraan lahan (NKL) yang lebih besar dari 1,0. Artinya, tumpangsari lebih efisien dalam penggunaan lahan dibandingkan dengan monokultur. Nilai NKL tertinggi (2,24) diperoleh dari perlakuan jarak tanam 30  60 cm.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Antar baris, dalam baris, efisiensi lahan, monokultur, tumpangsari
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Meike Megawati
Date Deposited: 25 Jul 2023 03:41
Last Modified: 25 Jul 2023 03:41
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/41610

Actions (login required)

View Item View Item