AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL ASETAT DARI EKSTRAK METANOL HERBA Angelica keiskei TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis

SURYA, FEBRIANTO (2023) AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL ASETAT DARI EKSTRAK METANOL HERBA Angelica keiskei TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI-Surya Febrianto.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img]
Preview
Text
JURNAL SKRIPSI-Surya Febrianto.pdf

Download (265kB) | Preview
[img]
Preview
Text
PPT SEMHAS-Surya Febrianto.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Ashitaba (Angelica keiskei) merupakan tanaman yang secara turun-temurun digunakan untuk menyembuhkan luka di Desa Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ekstrak metanol ashitaba mengandung metabolit sekunder flavonoid, fenolik dan saponin yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan flavonoid dan fenolik pada fraksi etil asetat dari ekstrak metanol herba ashitaba serta aktivitas antibakterinya dalam menghambat pertumbuhan S. epidermidis. Simplisia herba ashitaba diekstraksi menggunakan metode sonikasi dengan n-heksana terlebih dahulu sebagai tahapan deklorofilasi kemudian dilanjutkan dengan metanol 80%. Ekstrak kental dilakukan fraksinasi dengan metode pemisahan cair-cair menggunakan etil asetat dan air. Hasil rendemen simplisia, ekstrak, dan fraksi herba ashitaba secara berturut-turut sebesar 14,75%; 20,30%; dan 6,97%. Identifikasi metabolit sekunder flavonoid dan fenolik dilakukan dengan Uji Tabung dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa ekstrak metanol dan fraksi etil asetat herba ashitaba mengandung metabolit sekunder flavonoid yang ditandai dengan bercak warna merah dan biru serta fenolik berwarna biru kehitaman. Uji aktivitas antibakteri dari fraksi etil asetat menggunakan metode difusi cakram. Hasil uji tersebut pada konsentrasi 5%, 10%, dan kontrol positif (doksisiklin 1%) berturut-turut 12,31 ± 0,37 mm, 14,41 ± 0,52 mm, dan 20,00 ± 0 mm dengan kategori kuat. Data tersebut selanjutnya dianalisis dengan uji MannWhitney dengan hasil yaitu tiap kelompok perlakuan memiliki perbedaan yang signifikan (p<0,05). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat dari ekstrak metanol herba ashitaba berpotensi sebagai kandidat antibakteri baru yang berasal dari tanaman.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Ashitaba, flavonoid, fenolik, fraksi, antibakteri, Staphylococcus epidermidis
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: Meike Megawati
Date Deposited: 31 Jul 2023 00:38
Last Modified: 31 Jul 2023 00:38
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/41856

Actions (login required)

View Item View Item