PENGARUH PENEMPATAN BENDUNG DI HILIR BELOKAN SUNGAI TERHADAP PEMBENTUKAN KONFIGURASI DASAR DAN SEDIMEN TERANGKUT

Negara, I Dewa Gede Jaya and Putra, Ida Bagus Giri and Yasa, I Wayan and Dewi, Kurnia (2020) PENGARUH PENEMPATAN BENDUNG DI HILIR BELOKAN SUNGAI TERHADAP PEMBENTUKAN KONFIGURASI DASAR DAN SEDIMEN TERANGKUT. Jurnal Ganec Swara, 14 (2). pp. 647-656. ISSN 1978-0125

[img]
Preview
Text
Ganecswara 148-292-1-SM-1 (September 2020).pdf

Download (450kB) | Preview

Abstract

Bendung merupakan salah satu bangunan air yang dibangun melintang sungai. Bendung diperlukan untuk meninggikan elevasi muka air sungai sehingga memenuhi elevasi kebutuhan irigasi. Pada kondisi daerah aliran sungai (DAS) yang sangat beragam, sangat mungkin suatu bendung dibangun pada alur sungai yang tidak ideal karena alur sungainya berbelok-belok sehingga bangunan menjadi kurang aman. Untuk dapat mengetahui keamanan bendung dari bahaya erosi yang dapat mengakibatkan bendung runtuh dan patah maupun terguling, maka perlu dilakukan penelitian uji eksperimental laboratorium tentang posisi penempatan bendung dihilir belokan sungai. Penelitian berkaitan dengan pengaruhnya terhadap angkutan sedimen khususnya dalam pembentukan konfigurasi dasar perlu diketahui, karena erosi pada dasar merupakan proses awal terjadinya perlemahan keamanan bendung. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Hidrolika dan Pantai FT.Unram pada flume sungai dengan panjang 8 m dan lebar 50 cm. Uji bendung dilakukan dengan 4 variasi debit dan 3 variasi posisi bendung di hilir belokan saluran. Data sedimentasi dianalisis dengan metode Mayer,Peter,Muler (M.P.M), Einstein dan Shinohara-Tsubaki dan analisis data topografi dengan program Surfer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum angkutan sedimen terbesar terjadi posisi bendung I yaitu pada jarak ½ lebar saluran di hilir pusat belokan saluran untuk semua pengujian, dengan besarnya angkutan sedimen terjadi dari metode M.P.M Qs = 1x10-4 m3/dt/m, Einstein Qs = 6,371x10-6 m3/dt/m, dan Shinohara-Tsubaki Qs = 1,7951x10-4 m3/dt/m. Gerusan yang lebih dominan terjadi diujung kaki bendung bagian hilir, dengan konfigurasi dasar yang terbentuk berupa antidunes dan standing wave, dan berdasarkan angka Froude (Fr) alirannya termasuk aliran subkritis (lower flow regime) dengan bentuk konfigurasi dasar ripples dan dunes

Item Type: Article
Keywords (Kata Kunci): hilir belokan saluran, bendung, konfigurasi dasar, angkutan sedimen.
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik
Depositing User: Dr I Wayan Yasa
Date Deposited: 02 Sep 2023 11:24
Last Modified: 02 Sep 2023 11:24
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/42529

Actions (login required)

View Item View Item