KARAKTERISTIK PASIEN KANKER KOLOREKTAL DAN EFEK SAMPING POST KEMOTERAPI mFOLFOX-7 DI RSUD PROVINSI NTB

Ghaniyyah Atifah, Radwa (2020) KARAKTERISTIK PASIEN KANKER KOLOREKTAL DAN EFEK SAMPING POST KEMOTERAPI mFOLFOX-7 DI RSUD PROVINSI NTB. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
Karya Tulis Ilmiah (ttd)_Ghaniyyah Atifah Radwa.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
Ringkasan KTI_Ghaniyyah Atifah Radwa.pdf

Download (676kB)

Abstract

Latar Belakang: Kanker kolorektal merupakan kanker ketiga tertinggi di Indonesia dan memiliki peringkat pertama di poli bedah digestif RSUD Provinsi NTB. Kemoterapi merupakan salah satu tatalaksana yang dilakukan pada pasien kanker kolorektal, salah satunya dengan regimen kemoterapi kombinasi modified FOLFOX-7 (mFOLFOX-7). Perbedaan nilai Body Surface Area (BSA), kadar CEA, stadium kanker, lokasi tumor, grading histopatologi, dan efek samping post kemoterapi menentukan perjalanan kemoterapi mFOLFOX-7 setiap pasien dan kelangsungan hidup yang akan datang. Penelitian ini bertujuan menggambarkan karakteristik pasien kanker kolorektal dan efek samping post kemoterapi mFOLFOX-7 di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pemilihan sampel menggunakan metode consecutive sampling dari rekam medis dan melakukan wawancara efek samping. Total sampel penelitian berjumlah 25 pasien dengan analisis data secara univariat. Hasil: Karakteristik jenis kelamin yang didapatkan yakni 14 pasien laki-laki (56%) dan 11 pasien perempuan (44%). Karakteristik usia didapatkan 14 pasien pra lansia usia 45-59 tahun (56%), 6 pasien dewasa usia 20-44 tahun (24%), 4 pasien lansia usia ≥60 tahun (16%), dan 1 pasien remaja (4%). Karakteristik lokasi tumor didapatkan 17 pasien kanker kolon (68%) dan 8 pasien kanker rektum (32%). Karakteristik stadium didapatkan 8 pasien stadium II (32%), 14 pasien stadium III (56%), dan 3 pasien stadium IV (12%). Karakteristik grading histopatologi didapatkan 15 pasien dengan tumor Moderately Differentiated (60%) dan 10 pasien Well Differentiated (40%). Karakteristik Body Surface Area pra-kemo memiliki nilai 1.11 m² s.d 1.81 m², sedangkan untuk post-kemo memiliki nilai 1.14 m² s.d viii 1.74 m². Setelah menjalani kemoterapi, 12 pasien mengalami peningkatan BSA (48%), 11 pasien mengalami penurunan BSA (44%), dan 2 pasien tidak mengalami perubahan BSA (8%). Karakteristik Carcinoembryonic Antigen (CEA) pada 13 pasien neoadjuvan mFOLFOX-7 (52%) didapatkan nilai 1.27 ng/mL s.d 87.6 ng/mL pada pra-kemo dan nilai 0.96 ng/mL s.d 127.28 ng/mL pada post-kemo. Sedangkan 12 pasien adjuvan mFOLFOX-7 (48%) didapatkan nilai 0.84 ng/mL s.d 400 ng/mL pada pra-kemo dan nilai 0.62 ng/mL s.d 400 ng/mL pada post-kemo. Efek samping post kemoterapi mFOLFOX-7 pada pasien didapatkan persentase masing-masing efek samping yakni mual (88%), anoreksia (72%), hiperpigmentasi vena (68%), alopesia (68%), muntah (56%), nyeri kepala (52%), demam (52%), parestesia (48%), konstipasi (36%), diare (32%), gatal (32%), Palmar Plantar Erythrodysesthesia (24%), anemia (16%), ruam (8%), nyeri tenggorokan (4%), dan memar (4%). Kesimpulan: Penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data rekam medis dan melakukan wawancara pasien kanker kolorektal dengan kemoterapi mFOLFOX-7 periode Juli 2019-Juli 2023 di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat didapatkan sebanyak 25 pasien memenuhi kriteria inklusi dan lolos dari kriteria eksklusi. Pasien kanker kolorektal yang menjalani kemoterapi mFOLFOX-7 berjenis kelamin laki-laki (56%) lebih banyak dibanding perempuan (44%). Usia terbanyak adalah 45-59 tahun dengan kategori pra lansia (56%). Lokasi tumor pada kolon (68%) lebih banyak ditemukan dibanding rektum (32%). Stadium kanker kolorektal terbanyak ada pada stadium III (56%) dengan tipe terbanyak IIIB. Grading histopatologi terbanyak adalah Moderately Differentiated (60%). Karakteristik Body Surface Area (BSA) pasien didapatkan lebih banyak meningkat setelah menjalani kemoterapi. Karakteristik Carcinoembryonic Antigen (CEA) dibagi berdasarkan pasien kemoterapi neoadjuvan (52%) dan adjuvan (48%) mFOLFOX-7. Efek samping post kemoterapi mFOLFOX-7 yang dialami pasien paling banyak dengan persentase ≥70% yakni mual (88%) dan anoreksia (72%), 45-70% yakni hiperpigmentasi vena (68%), alopesia (68%), muntah (56%), nyeri kepala (52%), demam (52%), dan parestesia (48%), sedangkan ≤45% yakni ix konstipasi (36%), diare (32%), gatal (32%), Palmar Plantar Erythrodysesthesia (24%), anemia (16%), ruam (8%), nyeri tenggorokan (4%), dan memar (4%).

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kanker kolorektal, Kemoterapi mFOLFOX-7, Neoadjuvan, Adjuvan, Karakteristik, Body Surface Area, CEA, Stadium, Lokasi tumor, Grading histopatologi, Efek samping post kemoterapi.
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine
R Medicine > RC Internal medicine > RC0254 Neoplasms. Tumors. Oncology (including Cancer)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: Meike Megawati
Date Deposited: 20 Dec 2023 00:16
Last Modified: 20 Dec 2023 00:16
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/43808

Actions (login required)

View Item View Item