ANALISIS KELONGSORAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED OVERLAY DAN WEIGHT OF EVIDENCE BERBASIS Arc-GIS DI PULAU LOMBOK BAGIAN BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

FERA, WATI (2024) ANALISIS KELONGSORAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED OVERLAY DAN WEIGHT OF EVIDENCE BERBASIS Arc-GIS DI PULAU LOMBOK BAGIAN BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. S2 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
TESIS FERAWATI (I2I021007).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (137MB)

Abstract

Tanah longsor memiliki sebaran yang luas di seluruh wilayah Indonesia. Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan sebaran longsor yang cukup tinggi. Penelitian ini dilakukan pada wilayah pulau Lombok bagian barat meliputi wilayah Kabupaten Lombok Barat, Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Utara yang memiliki kelas resiko bencana tanah longsor sedang sampai tinggi berdasarkan data IRBI tahun 2021. Peta zona kerentanan gerakan tanah untuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat diterbitkan oleh PVMBG pada tahun 2009. Sehingga perlu adanya pembaharuan peta zona kerentanan gerakan tanah/peta kelongsoran yang sesuai dengan kondisi lapangan saat ini. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode studi pustaka (mengumpulkan informasi mengenai kejadian gerakan tanah yang pernah terjadi di lokasi penelitian serta informasi lain tentang teori-teori yang akan dibutuhkan dan digunakan saat penelitian), metode WO dan metode WoE yang berbasis ArcGIS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor utama gerakan tanah berdasarkan hasil analisis metode WoE yaitu parameter kemiringan lereng. Tingkat kerentanan longsor metode WO dan sebaran titik kejadian longsor yaitu tingkat kerentanan tinggi memiliki luas area 322.99 km2 dengan 543 titik longsor, menengah dengan luas area 1176.32 km2 dan 749 titik longsor, rendah memiliki luas area 290.23 km2 dengan 19 titik longsor dan sangat rendah dengan luas area 5.16 km2 dan tidak terdapat titik longsor. Tingkat kerentanan longsor metode WoE dan sebaran titik kejadian longsor yaitu tingkat kerentanan tinggi memiliki luas area 473.45 km2 dengan 840 titik longsor, menengah dengan luas area 198.88 km2 dan 198 titik longsor, rendah memiliki luas area 210.59 km2 dengan 144 titik longsor dan sangat rendah dengan luas area 911.75 km2 dengan 129 titik longsor. Peta tingkat kerentan longsor pulau Lombok bagian barat hasil pengolahan data metode weight of evidence(WoE) lebih sesuai dengan sebaran titik kejadian longsor pada lokasi penelitian dibandingkan dengan metode weighted overlay(WO).

Item Type: Thesis (S2)
Keywords (Kata Kunci): Pulau Lombok, Analisis Kelongsoran, Weighted Overlay, Weight of Evidence, ArcGIS
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Pascasarjana
Depositing User: Meike Megawati
Date Deposited: 31 Jan 2024 23:49
Last Modified: 31 Jan 2024 23:49
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/44400

Actions (login required)

View Item View Item