PENDAPATAN DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA AGROINDUSTRI TAHU TEMPE DI ABIANTUBUH BARU KOTA MATARAM

IDA AYU REGITA, PERMATA (2024) PENDAPATAN DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA AGROINDUSTRI TAHU TEMPE DI ABIANTUBUH BARU KOTA MATARAM. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI IDA AYU REGITA PERMATA_C1G020108.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[img]
Preview
Text
J_IDA AYU REGITA PERMATA _PENDAPATAN DAN PENYERAPAN TENAGA K.pdf

Download (552kB) | Preview

Abstract

Abiantubuh Baru merupakan salah satu sentra agroindustri tahu dan tempe di Kota Mataram, dimana pemasarannya sudah mencapai luar daerah. Berdasarkan Tahun 2016 jumlah pengusaha tahu yang ada di Abiantubuh Baru adalah sebanyak 107 dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 343 jiwa. Industri tahu dan tempe merupakan industri yang berbahan dasar kedelai , diaman tahu didapatkan sedangkan tempe difermentasi.(Burhan.,eat al., 2022) Dalam memproduksi tahu dan tempe pengusaha masi menggunakan teknologi sederhana dan rata-rata modal yang dimiliki masi terbilang terbatas. Dengan modal yang terbatas pengusaha harus bisa mengatur biaya produksi yang akan dikeluarkan dalam menjalankan usaha ini. Perhitungan modal dan biaya yang dikeluarkan agar mempengaruhi pendapatan yang diperoleh pengusaha. Pendapatan merupakan hasil penjualan yang diterima oleh pengusaha dalam sekali proses produksi yang dimana belum termasuk pengeluaran modal dan upah tenaga kerja. Pendapatan yang tinggi dipengaruhi oleh jumlah produktivitas usaha, semakin besarnya pendapatan maka usaha tersebut dapat dikatakan maju dan berkembang. Penyerapan tenaga kerja adalah jumlah diterima pelaku kerja dalam melakukan tugas yang dibutuhkan dalam suatu perusahaan yang dipengaruhi oleh perubahan upah dan faktor lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mengetahui besarnya pendapatan usaha agroindustri tahu dan tempe di Abiantubuh Baru Kota Mataram; (2)Untuk mengetahui tingkat penyerapan tenaga kerja pada agroindustri tahu dan tempe di Abiantubuh Baru Kota Mataram; (3) Untuk mengetahui standar penggunaan tenaga kerja pada agroindustri tahu dan tempe di Abiantubuh Baru Kota Mataram; (4) Untuk menganalisis variasi tingkat penyerapan tenaga kerja dan faktor apa yang mempengaruhi tingkat penyerapan tenaga kerja agroindustry tahu dan tempe di Abiantubuh Baru Kota Mataram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Unit Analisis penelitian ini adalah usaha agroindustri tahu dan tempe di Abiantubuh Baru Kota Mataram. Penelitian ini berlokasi di Abiantubuh Baru Kota Mataram. Kelurahan Abiantubuh Baru terdapat 8 lingkungan, dari 8 lingkungan tersebut unit usaha tahu dan tempe hanya terdapat di 4 lingkungan dengan total unit usaha tahu dan tempe sebanyak 107 unit usaha yang terdistribusi. Dari keempat lingkungan tersebut ditentukan 2 lingkungan sebagai lokasi sampel secara proposif sampling atas dasar lingkungan yang memiliki unit agroindustri tahu dan tempe paling banyak diantara 4 lingkungan tersebut. Kedua lingkungan sampel dimaksud adalah: Lingkungan Kr Pande 38 unit usaha dan 36 unit usaha di Lingkungan Kr Pelambek. Responden dalam penelitian ini adalah pengusaha agroindustri tahu dan tempe di Abiantubuh Baru. Jumlah responden ditentukan dengan menggunakan rumus slovin, diperoleh sebanyak 42 responden pengusaha tahu dan tempe di Abiantubuh Baru Kota Mataram. Selanjutnya penentuan responden di kedua lingkungan terpilih dilakukan secara proportional random sampling, yaitu 22 responden di Lingkungan Kr. Pande dan 20 responden di Lingkungan Ke Pelambek.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pendapatan yang diterima oleh pengusaha tahu di Abiantubuh Baru kota Mataram adalah Rp 2.106.722,36/responden/proses produksi atau Rp 234.95,04/responden/kg kedelai. Sedangkan pada agroindustri tempe pendapatan yang diperoleh yaitu sebesar Rp 238.290,47/responden/proses produksi atau Rp 3.689,66/responden/kg kedelai. (2)Tingkat penyerapan tenaga kerja dalam tahapan proses produksi tahu lebih banyak menyerap tenaga kerja luar keluarga yaitu pada TKLK laki-laki 66,47%. Sedangkan tingkat penyerapan tenaga kerja dalam tahapan proses produksi tempe yaitu lebih banyak menyerap tenaga kerja dalam keluarga yaitu pada TKDK perempuan 53,44% (3) Standar Penyerapan tenaga kerja dalam agroindustri tahu yaitu diperoleh 1,23 HKO sedangkan pada agroindustri tempe diperoleh standar 1,10 HKO.(4) Variasi tingkat penyerapan tenaga kerja dan faktor yang mempengaruhi dalam penyerapan tenaga kerja dalam agroindustri tahu paling rendah 0,60 HKO dan paling tinggi yaitu E-ISSN: 2798-5385 Agimansion, Vol. X No Y, Bulan 20XX 2 Ida Ayu Regita Permata ; I Gusti Lanang Parta Tanaya; Abdullah Usman 2,11 HKO sedangkan pada agroindustri tempe yaitu paling rendah 0,90 HKO dan paling tinggi yaitu 1,40 HKO. Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu bahan baku, pengalaman usaha, dan keterampilan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disarankan (1) Diharapkan kepada pengusaha agroindustri tahu dan tempe agar dapat meningkatkan produktivitas produksi dengan meningkatnya maka dengan peningkatan produksi pengusaha dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja dan membuka lapangan pekerja bagi para pegangguran. Pengusaha agroindustri seharusnya lebih aktif dan berusaha untuk mencari pelanggan agar tidak kalah saing dengan pengusaha lainnya (2) Diharapkan kepada pemerintah untuk menstabilkan harga bahan baku karena merupakan kunci bagi pengusaha dalam memproduksi tahu dan tempe. Pemerintah dapat membantu seperti memberikan subsidi bahan baku agar tidak lagi menjadi keluhan pengusaha.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Agroindustri, Tahu, Tempe, Pendapatan, Penyerapan, Tenaga Kerja
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Meike Megawati
Date Deposited: 22 Apr 2024 07:43
Last Modified: 22 Apr 2024 07:43
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/44943

Actions (login required)

View Item View Item