PERENCANAAN ULANG JEMBATAN MENINTING MENGGUNAKAN PRECAST SEGMENTAL BOX GIRDER

SULASTRI, SULASTRI (2018) PERENCANAAN ULANG JEMBATAN MENINTING MENGGUNAKAN PRECAST SEGMENTAL BOX GIRDER. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img]
Preview
Text
ARTIKEL SULASTRI (F1A012141).pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Jembatan meninting ini merupakan jembatan penghubung kota Mataram dengan wilayah Senggigi yang masih berfungsi hingga saat ini. Jembatan ini memikul beban lalu lintas yang semkin meningkat karena wilayah Senggigi merupakan kawasan wisata. Jembatan yang ada saat ini memiliki bentang yang terbagi menjadi dua yaitu 20 meter dan 40 meter dan memiliki satu buah pilar. Dalam tugas akhir ini dilakukan perencanaan jembatan meninting dengan bentang 60 meter tanpa menggunakan pilar sehingga panjang bentang jembatan menjadi cukup panjang. Tipe kontruksi yang digunakan adalah segmental box girder dan sistem prategang yang digunakan adalah system posttension. Tujuan penggunaan konstruksi ini agar mampu menahan lendutan, geser, dan torsi secara lebih efektif dengan panjang bentang jembatan 60 meter. Perencanaan jembatan ini dimulai dengan penjelasan mengenai latar belakang pemilihan konstruksi jembatan, perumusan tujuan perencanaan hingga lingkup pembahasan, dan diikuti dengan dasar –dasar perencanaan dimana analisa pembebanan menggunakan RSNI 1725:2016.Dari data- data perencanaan kemudian dilakukan perhitungan pembebanan, kemudian dilakukan preliminary design dengan menggunkan standar box girder berdasarkan ASSHTO-PCI-ASBI . Pada tahap awal perencanaan analisa beban yang terjadi. Analisa beban yang terjadi yaitu analisa berat sendiri, analisa beban mati tambahan, analisa beban lalu lintas, gaya rem, beban pedestrian, beban gempa, beban angin, pengaruh temperature,pengaruh susut dan rangkak, dan analisa kehilangan prategang yang terjadi.Selanjutnya dilakukan kontrol tegangan, lendutan, dan momen , kemudian perhitungan penulangan box girder dan box angkur ujung. Setelah perhitungan struktur atas dulakukan, tahap selanjutnya perhitungan bangunan bawah yang terdiri dari abutmen dan pondasi. Hasil analisis didapatkan box girder yang digunakan memilki tinggi 3 meter dengan 18 tendon eksternal yang terdiri dari 18 strands pada setiap tendon. Diameter strands 15.7 mm dan diameter duct 95 mm. Beban yang diterima oleh box girder 18236.6 kg/m berat sendiri (Ms), 1897.07 kg/m beban mati tambahan (MA), 317800 kg beban lajur “D” (TD) tanpa faktor beban dinamis (FBD), 330834 kg beban lajur “D” (TD) dengan faktor beban dinamis (FBD), 500 kg/m beban merata pedestrian (TP), 16675 kg beban akibat gaya rem (TB), 150.171 kg/m beban angina (Ew), dan 1003.034 kg/m beban gempa (EQ). Gaya prategang yang terjadi sebesar 43538.979 kN setelah kehilangan prategang sebesar 27.126 %. Dimensi bangunan bawah digunakan abutmen dengan tinggi (H) 7.52 meter dengan lebar pile cap (B) 6 meter dan pondasi tiang pancang baja dengan diameter tiang 0.45 m. Jumlah tiang 40 buah, 20 buah dari arah Senggigi dan 20 buah dari arah Ampenan.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Segmental box girder, Beton prategang, Posttension prestress, Jembatan meninting
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknik
Depositing User: Wiwin Kartikawati
Date Deposited: 20 Jul 2018 02:34
Last Modified: 20 Jul 2018 02:34
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/6182

Actions (login required)

View Item View Item