KARAKTERISTIK REPRODUKSI DAN KERAGAMAN FENOTIPIK KERBAU LUMPUR (Bubalusbubalis) DI PADANG SABANA DORO NCANGA KAWASAN TAMBORA KABUPATEN DOMPU NTB

H u s n i, H u s n i (2018) KARAKTERISTIK REPRODUKSI DAN KERAGAMAN FENOTIPIK KERBAU LUMPUR (Bubalusbubalis) DI PADANG SABANA DORO NCANGA KAWASAN TAMBORA KABUPATEN DOMPU NTB. S2 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
ISI TESIS.docx
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penelitianyang bertujuanuntukmengkajikaraktersitikreproduksidankeragamanfenotipik kerbaulumpurdi padang sabana Doro Ncanga telah dilaksanakan selama 8 bulan.Sebanyak 324 ekor kerbau(231 betina dan 93 jantan) digunakan sebagai materi penelitian. Penelitianyangdilakukan melaluimetodesurvei bertujuan untuk mendapatkan data primer (kuantitatif dan kualitatif) karakteristik reproduksi dan keragaman fenotipik kerbau lumpur. Data sekunder diperoleh dari Dinas Peternakan Kabupaten Dompu, Badan Pusat Statistik Kabupaten Dompu, dan Instansi terkait lainnya. Data dianalisis secara statistik menggunakan program Microsoft Exceluntuk mendapatkan nilai rataan dan Simpangan Baku (SD).Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik reproduksi kerbau lumpur betina Doro Ncanga di Kabupaten Dompumencatatpubertas pertama pada umur 11,37 bulan, kawin pertama umur 29,60bulan, beranak pertama umur 33,15 bulan, birahi pertama pasca beranak 4,54 bulan, selang beranak 12,30 bulan, kawin pertama pasca melahirkan 2,87 bulan, umur kebuntingan 10,74 bulan, jumlah anak yang dilahirkan 3,73 ekor dan umur induk 6,49 tahun.Pada kerbau betina, PB, TB dan LD kelompok umur 0-6, 25-36 dan >36 bulan didapati tidak berbeda nyata (P<0.05) di kecamatan Manggelewa, Kempo, dan Dompu, Kabupaten Dompu. Ukuran TB dan LD anak kerbau 0-6 bulan di semua kecamatan juga tidak berbeda nyata (P>0,05). Namun demikian, PB kerbau umur 7-12 bulan di Dompu lebih panjang (P<0.05) daripada yang di Kempo.Demikian pula ukuran TB kerbau umur 13-24 bulan di tiga kecamatan tidak berbeda nyata (P>0,05). Akan tetapi, pada kerbau umur 13-24 bulan, ukuran PB di Manggelewa lebih panjang (P<0,05) daripada di Dompu, dan LD kerbau di Manggelewa ukurannya lebih besar (P<0,05) dibandingkan yang di Kempo dan Dompu.Pada kerbau jantan, perbedaan ukuran PB dan TB untuk umur 0-6 bulandi Manggelewa, Kempo, dan Dompudidapatitidak signifikan (P>0,05). Namun untuk LD, ukuran kerbau di Dompu berbeda nyata (P<0,05) dengan yang di Kempo dan Manggelewa. Ukuran PB kerbau muda 0-6 bulan di Manggelewa lebih panjang (p<0,05) daripada yang di Dompu. Demikian pula TB kerbau di Kempo dan Manggelewa lebih tinggi (P<0,05) daripada yang di Dompu. Keragaman karakteristik fenotipik kerbau lumpur Doro Ncanga betina menunjukkan dominan warna hitam (38,86%). Hampir semua kerbau memiliki stocking putih (54,84%), hitam (21,95%) dan putih kehitaman (20,55%. Garis leherpaling banyak jumlahnya dua (66,38%). Kerbau muda dan dara memperlihatkan tanduk yang baru tumbuh 36%, tidak tumbuh 26,67%, dan belum tumbuh 22,73%. Bentuk tanduk melengkung ke atas didapati 22,17%, ke kiri 16,57%dan mengarah ke bawah 13,33%ditemukan pada kerbau sangat tua. Tanduk lurus ke atas pada kerbau muda mencatat 18,87%, sedangkan bentuk bulan sabit pada kerbau dara, dewasa dan tua sebanyak 15%. Kerbau jantan menunjukkanwarna kulit dominan hitam (31,68%) dan hitam abu-abu (25%) dengan warna kaki putih (49,38%), warna merah (38,46%), hitam (30,88%), dan putih kehitaman (29,27%). Jumlah garis kalung ganda paling banyak 60,98%,sedangkan yangtunggal 51,22%. Karakterisitk fenotipik bentuk tandukdidapati tertinggi pada tanduk yang baru tumbuh (60,40%), belum tumbuh (5,26%), dan tidak bertanduk (7,55%).

Item Type: Thesis (S2)
Keywords (Kata Kunci): Kata kunci: Karakteristikreproduksi, keragamanfenotipik, kerbau lumpur DoroNcanga.
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Pascasarjana
Depositing User: M Jafar Jafar
Date Deposited: 20 Jul 2018 02:26
Last Modified: 20 Jul 2018 02:26
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/6289

Actions (login required)

View Item View Item