PERAN HUTAN KOTA DITINJAU DARI LAJU INTERSEPSI BEBERAPA JENIS TANAMAN KEHUTANAN DI HUTAN KOTA SELONG KABUPATEN LOMBOK TIMUR

I Kadek Hendra Semara Putra, I Kadek Hendra Semara Putra (2016) PERAN HUTAN KOTA DITINJAU DARI LAJU INTERSEPSI BEBERAPA JENIS TANAMAN KEHUTANAN DI HUTAN KOTA SELONG KABUPATEN LOMBOK TIMUR. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img]
Preview
Text
Jurnal.pdf

Download (168kB) | Preview

Abstract

Kota dapat dianggap sebagai suatu organisme hidup yang terus tumbuh dan berkembang secara terus-menerus, sementara ruang atau lahan yang tersedia dan sesuai untuk menampung kegiatan perkotaan adalah tetap dan terbatas. Dalam kurun waktu tertentu terutama jangka panjang, permasalahan kota tersebut dapat menimbulkan persoalan yang kompleks seperti berkurangnya tutupan vegetasi di wilayah perkotaan yang dapat menyebabkan banjir sehingga peran dari keberadaan hutan kota sangat diperlukan. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui laju intersepsi, stemflow, dan troughfall, mengetahui hubungan antara diameter batang dan luas kanopi dengan laju intersepsi, stemflow, dan troughfall, dan mengetahui peran hutan kota dalam mengurangi volume curah hujan yang sampai di permukaan tanah yang berpotensi sebagai aliran permukaan di Kota Selong yang dapat diketahui dari beberapa jenis tanaman kehutanan di Hutan Kota Selong. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Parameter yang diamati dalam penelitian adalah pengukuran curah hujan, stemflow, dan troughfall, dengan analisis data adalah regresi korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju intersepsi tanaman kehutanan mahoni, kayu kuku, dan jati putih berturut-turut yaitu 2,44 mm/30 menit atau 32,44 % dari rata-rata total curah hujan di Kota Selong, 1,85 mm/30 menit (24,60 %), dan 1,49 mm/30 menit (19,81 %). Sedangkan laju stemflow yaitu 0,02 mm/30 menit, 0,03 mm/30 menit, 0,07 mm/30 menit, dan untuk laju troughfall yaitu 5,04 mm/30 menit, 5,63 mm/30 menit, dan 5,95 mm/30 menit. Hubungan diameter batang dan luas kanopi dengan laju intersepsi, stemflow, dan troughfall yaitu semakin besar diameter batang dan luas kanopi tanaman, maka laju intersepsi semakin besar tetapi laju stemflow dan troughfall semakin kecil dan sebaliknya. Ditinjau dari laju intersepsi, ternyata hutan kota mampu berperan mengurangi volume curah hujan yang sampai di permukaan tanah yang berpotensi sebagai aliran permukaan di Kota Selong dengan nilai 238.135,34 mm/30 menit atau 0,04 % dari rata-rata total curah hujan di Kota Selong. Berdasarkan laju intersepsi, jenis tanaman mahoni paling efektif ditanam di dalam hutan kota dibandingkan jenis tanaman kayu kuku dan jati putih.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Hutan Kota, Peran Hutan Kota, dan Intersepsi
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Program Studi Kehutanan
Depositing User: M Jafar Jafar
Date Deposited: 21 Jul 2018 03:14
Last Modified: 21 Jul 2018 03:14
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/6379

Actions (login required)

View Item View Item