PENGARUH PEMECAH GELOMBANG AMBANG RENDAH DERPORUS DENGAN ISIAN BATU APUNG TERHADAP REDUKSI GELOMBANG REGULER The Influence of Hollow Submerged Breakwater Filled by Pumices to the Reduction of Regular Wave

PRATAMA AZHAR, L. LINGGA (2017) PENGARUH PEMECAH GELOMBANG AMBANG RENDAH DERPORUS DENGAN ISIAN BATU APUNG TERHADAP REDUKSI GELOMBANG REGULER The Influence of Hollow Submerged Breakwater Filled by Pumices to the Reduction of Regular Wave. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img]
Preview
Text
L LINGGA PRATAMA AZHAR.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Abrasi pantai yang terutama disebabkan oleh aktivitas gelombang laut merupakan permasalahan yang sering muncul dan perlu penanganan secara serius, karena dapat mengakibatkan terjadinya degradasi garis pantai. Pada permasalahan tersebut di atas, diperlukan konstruksi pemecah gelombang yang berfungsi untuk memecahkan, merefleksikan dan mentransmisikan energi gelombang. Dalam penelitian ini, akan dilakukan penelitian tentang pemecah gelombang terendam atau dengan kata lain struktur pemecah gelombang yang dibuat model fisiknya lebih rendah dari permukaan air atau lebih dikenal sebagai pemecah gelombang ambang rendah (PEGAR). PEGAR yang diteliti akan diberikan lubang pada bagian samping pemecah gelombang dengan variasi jumlah lubang yang berbeda dan akan diisi oleh batu apung hingga memenuhi ruang kosong dalam model fisik. Penelitian berlokasi di Laboratorium Hidrolika dan Pantai Fakultas Teknik UNRAM menggunakan alat yang dilengkapi pembangkit gelombang buatan bernama wave flume. Model fisik PEGAR yang dibuat setinggi 35 cm dikondisikan terjepit di wave flume dengan variasi lebar (1/4L, 1/2L, dan 3/4L), variasi kedalaman (40cm, 45cm, dan 50cm) dan variasi jumlah lubang dengan diameter 3,5 cm (16, 32, dan 48 buah). Gelombang yang dibangkitkan memiliki H1 berturut-turut untuk kedalaman 40cm, 45cm, dan 50cm adalah 8,1 cm; 7,77 cm; dan 8,08 cm. untuk T1 berturut-turut adalah 1,04 dt, 1,09 dt, dan 1,18 dt. Semua kedalaman tersebut memiliki nilai d/L yang sama, yaitu 0,26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lebar suatu PEGAR, semakin kecil nilai Rc (jarak antara puncak pemecah gelombang dengan muka air normal), makin banyak jumlah lubang maka reduksi gelombangnya semakin besar. Hasil penelitian yang menunjukkan nilai reduksi terbesar (transmisi terkecil) pada setiap kedalaman terdapat pada lebar PEGAR ¾ L, kedalaman air 40 cm (Rc = -5 cm), dan jumlah lubang 48 buah. Pada analisa tinggi gelombang diperoleh nilai reduksi tertinggi yaitu 76,10%. Pada panjang gelombang diperoleh nilai reduksi tertinggi yaitu 66,67%. Pada analisa energi gelombang diperoleh nilai reduksi tertinggi yaitu 94,29%. Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yaitu tanpa isian batu apung dengan nilai tinggi, panjang, dan energi gelombang berturut-turut yaitu 72,22%; 58,00%; dan 92,10% pada kondisi lebar PEGAR kedalaman air, dan jumlah lubang yang sama.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): PEGAR, batu apung, wave flume, reduksi gelombang, variasi lebar, kedalaman air, jumlah lubang
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik
Depositing User: Wiwin Kartikawati
Date Deposited: 31 Jul 2018 01:02
Last Modified: 31 Jul 2018 01:02
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/7117

Actions (login required)

View Item View Item