ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DI WILAYAH LOMBOK BAGIAN SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EDI (EFFECTIVE DROUGHT INDEX )

Dwy Triesna Febyana, Kadek (2016) ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DI WILAYAH LOMBOK BAGIAN SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EDI (EFFECTIVE DROUGHT INDEX ). S1 thesis, Universitas Mataram.

[img]
Preview
Text
Jurnal Kadek Dwy Triesna Febyana.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan curah hujan rendah yaitu 1000-2000 mm per tahun dengan jumlah hujan rata-rata 87 hari pertahun. Curah hujan yang cukup rendah ini menyebabkan wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki potensi lahan kering yang cukup luas. Berdasarkan hal tersebut menyebabkan sering terjadinya krisis air bersih di sebagian wilayah di Pulau Lombok terutama wilayah Lombok bagian selatan. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha pemantauan dan menganalisa kekeringan meteorologis sebagai langkah awal untuk mitigasi bencana kekeringan di wilayah Lombok bagian selatan. Dalam studi ini akan dicari tingkat kekeringan yang terjadi dengan menggunakan metode EDI (Effective Drought Index) yang akan dihitung menggunakan bantuan program Monthly EDI. Dari nilai tingkat kekeringan EDI yang didapatkan akan digunakan untuk pemetaan persebaran kekeringan yang terjadi di lokasi studi, sehingga dari hasil perhitungan nilai EDI dan pemetaan persebaran kekeringan tersebut menjadi pertimbangan dalam melakukan mitigasi bencana kekeringan di wilayah Lombok bagian selatan. Dari hasil analisis tingkat kekeringan di wilayah Lombok bagian selatan dengan menggunakan metode EDI (Effective Drought Index), diperoleh nilai EDI pada stasiun hujan Kabul, stasiun hujan Mangkung, dan stasiun hujan Rembitan menunjukkan tingkat kekeringannya adalah Agak Kering (-0,99 � EDI � 0) dengan kondisi kekeringan terparah terjadi pada tahun 1985, tahun 1991, tahun 1996, tahun 2006. Dari hasil pemetaan persebaran kekeringan diperoleh bahwa stasiun hujan Kabul dan stasiun Hujan Mangkung yang dominan lebih kering dibandingkan dengan stasiun hujan Rembitan, dengan DAS-DAS yang tergolong paling kering adalah DAS Tibuli, DAS Medang, DAS Labu, DAS Padanan, DAS Sepi, DAS Bengkang, DAS Terake, DAS Meang, DAS Kelep, DAS Pelangan, DAS Belongas, DAS Tembowong, DAS Jelateng, DAS Rujakpraya

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kekeringan, metode EDI, pemetaan kekeringan.
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik
Depositing User: Wiwin Kartikawati
Date Deposited: 02 Aug 2018 02:03
Last Modified: 02 Aug 2018 02:03
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/7254

Actions (login required)

View Item View Item