ANALISIS FINANSIAL USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU (Apis Cerana) DI KABUPATEN LOMBOK UTARA

SAPUTRI, RIZKI JANNATUN (2015) ANALISIS FINANSIAL USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU (Apis Cerana) DI KABUPATEN LOMBOK UTARA. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img]
Preview
Text
JURNAL.pdf

Download (183kB) | Preview

Abstract

Usaha budidaya lebah madu (Apis cerana) sangat strategis untuk meningkatkan pendapatan petani lebah serta dapat memanfaatkan sumberdaya alam yang ada secara optimal tanpa merusak kelestariannya, dan memelihara lebah dengan cara modern dan tanpa melupakan kebiasaan hidup lebah itu sendiri secara alami. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui produksi dan pendapatan pada usaha budidaya lebah madu di Kabupaten Lombok Utara (2) Untuk menganalisis kelayakan finansial usaha budidaya lebah madu di Kabupaten Lombok Utara berdasarkan penerimaan dan biaya produksinya (3) Mengidentifikasi dampak yang dihadapi petani lebah madu yang mencangkup aspek lingkungan yang ada disekitar daerah penelitian, pemanfaatan terhadap sumberdaya alam dan peningkatan pendapatan terhadap petani usaha budidaya lebah madu di Kabupaten Lombok Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan unit analisis usaha budidaya lebah madu (Apis cerana) di Kabupaten Lombok Utara. Penentuan responden dilakukan secara proposional random sampling. Data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif, sedangkan sumber data yaitu : primer dari responden dan sekunder dari dinas terkait. Analisis data meliputi analisis produksi dan pendapatan, kelayakan dan break event point. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Usaha budidaya lebah madu (Apis cerana) di Kabupaten Lombok Utara menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1.812.000/proses produksi, pertiga bulan selama satu kali proses pemanenan madu, dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 498.500/proses produksi dengan rata-rata produksi madu per proses produksi adalah 15,43 botol, dan rata-rata nilai produksi Rp 2.314.700 (2) Budidaya lebah madu layak untuk dikembangkan dengan nilai RC ratio sebesar 4,2. Makna dari R/C ratio ini adalah setiap Rp 1 biaya yang dikorbankan untuk memproduksi madu, dapat memberikan penerimaan sebesar Rp 4,2. Dengan demikian usaha budidaya lebah madu tergolong layak untuk dikembangkan, karena R/C ratio >1. (3) Indikator BEP menunjukkan bahwa BEP penerimaan sebesar Rp 196.000, BEP produksi sebesar 1,5 botol, dan BEP harga sebesar Rp 52.700. Budidaya lebah madu merupakan pemanfaatan potensi alam yang tanpa menganggu lingkungan dan merugikan masyarakat. Serta menjadi satu potensi yang sangat berarti bagi peningkatan pendapatan dan kesejahtraan masyarakat yang ada disekitar daerah penelitian.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): budidaya leba madu
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: M Jafar Jafar
Date Deposited: 15 Oct 2018 02:23
Last Modified: 15 Oct 2018 02:23
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/8646

Actions (login required)

View Item View Item