ANALISIS RANTAI NILAI KAKAO DI KECAMATAN GANGGA KABUPATEN LOMBOK UTARA

Wulantari, Anggi (2015) ANALISIS RANTAI NILAI KAKAO DI KECAMATAN GANGGA KABUPATEN LOMBOK UTARA. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img]
Preview
Text
JURNAL.pdf

Download (164kB) | Preview

Abstract

Tujuan penelitian untuk: (1). mengetahui rantai nilai kakao di Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. (2). mengetahui peran masing-masing pelaku rantai nilai kakao di Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. (3). mengetahui margin harga dan biaya pemasaran dalam aliran rantai nilai kakao di Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. (4). Mengetahui kesenjangan antara keinginan dan kemampuan memenuhi keinginan antar pelaku rantai nilai kakao di Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik survei. Unit analisis dalam penelitian ini adalah rantai nilai kakao di Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Penentuan daerah sample penelitian ditentukan secara “purposive sampling” atau secara sengaja, dengan pertimbangan bahwa 1 kecamatan tersebut memiliki jumlah produksi kakao yang lebih tinggi dari beberapa kecamatan yang ada. Penentuan jumlah petani responden dilakukan dengan metode “Quota Sampling”, yaitu menetapkan sebanyak 30 responden dengan menetapkan 10 responden petani pada masing-masing desa. Selanjutnya petani responden dari masing-maing kecamatan sample ditentukan secara Random Sampling yaitu cara pengambilan sample atau responden secara acak. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, jenis data yang digunakan data kuantitatif dan kualitatif. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif, analisis margin harga, analisis biaya transaksi, dan analisis kesenjangan Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Terdapat dua saluran rantai nilai kakao di Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok utara yaitu, : (a) Dari petani ke Pedagang Antar Pulau; (b) Dari petani ke Pedagang Pengumpul Desa, ke Pedagang Antar Pulau. (2). Peran masing-masing pelaku rantai nilai kakao di Kecamatan gangga kabupaten Lombok utara yaitu : Petani berperan sebagai penghasil kakao yang melakukan proses budidaya tanaman hingga proses pasca panen dan melakukan penjualan ke pedagang pengumpul desa dan pedagang antar pulau yang ada. Pedagang Pengumpul Desa membeli kakao dari petani, mensortir, mengemas dan menjualnya kembali pedagang antar pulau. Pedagang Antar Pulau membeli kakao dari pedagang pengumpul desa atau petani, mengeringkan, mensortir, dan mengirim kakao ke pedagang antar pulau Bali. (3).Margin harga dari dua saluran rantai nilai dapat diketahui bahwa margin harga terbesar terdapat pada saluran rantai nilai dua dengan margin sebesar Rp 6.776/kg, sedangkan margin harga terendah terdapat pada saluran pertama dengan margin sebesar Rp 5.000/kg. Biaya transaksi terbesar dikeluarkan oleh pedagang antar pulau dengan biaya transaksi sebesar Rp 950/kg, sedangkan biaya transaksi terendah dikeluarkan oleh pedagang pengumpul desa dengan biaya transaksi sebesar Rp 644 /kg. (4). Masih terjadinya kesenjangan antar pelaku rantai nilai antara lain yaitu (a). Kesenjangan ditingkat petani: kesenjangan terdapat pada kelayakan harga, kuat secara finansial, berbagi resiko, bantuan keuangan, menepati janji, dan jaringan konsumen luas. (b). Kesenjangan ditingkat pedagang: Pada indikator pertama ditingkat pedagang pengumpul desa kesenjangan terdapat pada aspek kakao diinginkan pasar, kakao memenuhi kebutuhan, tingkat kematangan, kelayakan harga, menepati janji, melakukan sortasi, mempertimbangkan kiinginan, kakao berkualitas baik, menangani complain, dan kekeringan yang layak. Untuk pedagang antar pulau kesenjangan terdapat pada aspek kakao memenuhi kebutuhan, tingkat kematangan, kerusakan fisik kecil, melakukan sortasi, mempertimbangkan keinginan, kakao berkualitas baik, menangani complain dan kekeringan yang layak. Pada indikator kedua ditingkat pedagang pengumpul desa kesenjangan terdapat pada aspek tingkat kekeringan, kematangan rata, warna kakao, bebas kerusakan fisik, tetap awet disimpan dan klasifikasi.Untuk pedagang antar pulau kesenjangan terdapat pada aspek tingkat kekeringan, kematangan rata, warna kakao, bebas kerusakan fisik, tetap awet disimpan dan klasifikasi.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): petani semangka
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: M Jafar Jafar
Date Deposited: 15 Oct 2018 02:22
Last Modified: 15 Oct 2018 02:22
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/8666

Actions (login required)

View Item View Item