KAPASITAS SAMBUNGAN KAYU TAMPANG DUA DENGAN VARIASI SUDUT MEMAKAI ALAT SAMBUNG PASAK BAMBU DILAPISI PEREKAT Capacity of Double Shear Timber Connection Using Bamboo Dowel Fastener with Adhesive Coated

Ismayadi, Ardian (2018) KAPASITAS SAMBUNGAN KAYU TAMPANG DUA DENGAN VARIASI SUDUT MEMAKAI ALAT SAMBUNG PASAK BAMBU DILAPISI PEREKAT Capacity of Double Shear Timber Connection Using Bamboo Dowel Fastener with Adhesive Coated. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img]
Preview
Text
Artikel Ardian.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Sambungan tampang dua merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kekakuan batang kayu khususnya pada struktur kuda-kuda, pada umumnya sambungan menggunakan baut atau paku sebagai alat sambung. Namun demikian, penggunaan bahan logam memiliki dampak yang kurang baik seperti dalam proses pembuatan menghasilkan polusi, serta merupakan bahan yang tidak dapat diperbaharui. Dengan kondisi ini, maka penggunaan alat sambung dari bahan alami seperti bambu dilapisi perekat menjadi pilihan yang menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan sambungan tampang dua menggunakan alat sambung pasak bambu yang dilapisi perekat dengan variasi sudut. dan mengetahui pola kegagalan terhadap sambungan tampang dua dengan variasi sudut menggunakan alat sambung pasak bambu dilapisi perekat. Sebelum melakukan pengujian sambungan, terlebih dahulu dilakukan pengujian sifat fisik maupun mekanik untuk mengetahui karakteristik kayu, sementara itu untuk sifat mekanik bambu Petung sebagai alat sambung berupa uji kuat cabut pasak dan uji lentur alat sambung pasak. Selanjutnya membuat benda uji dan melakukan pengujian kapasitas sambungan dengan variasi sudut diantaranya 0º, 30º, 45º, 60º dan 90º dengan alat sambung pasak bambu diameter 14 mm dan diameter lubang 16 mm, celah antara pasak dan lubang dilapisi dengan perekat. Kemudian hasil uji kapasitas sambungan akan dibandingkan dengan perhitungan berdasarkan Persamaan SNI. Berdasarkan hasil pengujian kapasitas sambungan dari kelima sudut tersebut didapatkan berturut-turut berkisar sebesar 33 kN, 25 kN, 24 kN, 22kN dan 21 kN.. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin besar sudut maka kapasitas sambungan semakin rendah, penurunan terbesar terjadi pada sudut 90º yaitu sebesar 36,44%. Pola kegagalan sambungan yaitu terjadi keruntuhan alat sambung berupa pasak dan perekat. Hasil perbandingan antara rumus teoritis dengan pengujian eksperimen menunjukkan hasil yang sama-sama menurun jika sudut sambungan semakin besar.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kapasitas sambungan, sudut sambungan, sambungan tampang dua, Pasak bambu, Perekat
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknik
Depositing User: Saprudin Saprudin
Date Deposited: 17 Nov 2018 04:25
Last Modified: 17 Nov 2018 04:25
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/10443

Actions (login required)

View Item View Item