USAHA MENJAUHKAN HUBUNGAN KEKERABATAN SAPI HISBAL DENGAN SAPI BALI DI AREAL LAR MOYO UTARA

Lestari, Lestari and Maskur, Maskur and Muhammad, Kasip and Rahma, Jan and Tapaul, Rozi USAHA MENJAUHKAN HUBUNGAN KEKERABATAN SAPI HISBAL DENGAN SAPI BALI DI AREAL LAR MOYO UTARA. Abdi Insani. (Unpublished)

[img] Text
RINGKASAN, 2018.docx

Download (4MB)

Abstract

LAR sebagai salah satu kearipan lokal di Kabupaten Sumbawa yang harus dipertahankan. Lar menurut masyarakat peternak merupakan padang penggembalaan ternak milik masyarakat, tempat melepas secara bebas ternak baik kuda, kerbau maupun sapi yang suatu saat ternak tersebut dapat diambil kembali. Masyarakat Sumbawa secara turun temurun sejak dahulu memelihara ternak di areal padang rumput atau lar. Usaha beternak adalah untuk menyiasati kondisi alam secara arif yang didominasi pertanian tadah hujan dan beriklim tropik lembab. Ketika musim hujan atau musim tanam datang, masyarakat terlebih dahulu mengantar hewan ternaknya ke lar dengan tujuan agar kegiatan bercocok tanam dengan pola basiru dapat berlangsung dengan baik. Di samping itu menjauhkan hewan ternak agar tidak mengganggu tanaman yang sengaja ditanam oleh masyarakat di lahan pertaniannya.Upaya optimalisasi fungsi lar dengan mengedepankan pengelolaan atas unsur-unsur sumber daya peternakan secara efektif dan efisien, agar dapat mempercepat terwujudnya Masyarakat petani-peternak yang sejahtera, mandiri dan tangguh serta berdaya saing (Zuhri, 2017). Salah satu LAR yaitu LAR Limung di Kecamatan Moyo Utara dengan luas 1007 hektar memiliki SK Bupati Sumbawa Nomor 650 tahun 2009 (Anonim, 2017), banyak dipelihara sapi Hissar yang dimiliki oleh peternak yang tergabung dalam kelompok peternak Maju Bersama dengan ketua bapak Edy Gunawan. Usaha kelompok peternak Maju Bersama yaitu perbibitan. Sapi Hisar yang berada di wilayah Penyaring Kecamatan Moyo Utara sudah dijadikan maskot yang sangat berharga, dan merupakan “Plasma Nutfah” Kabupaten Sumbawa yang perlu dijaga kelestariannya. Sapi Hissar merupakan sapi penghasil susu daerah tropis, produksi susu rata-rata 3-5 liter perhari. Susu segar digunakan sebagai bahan pokok pembuatan permen susu bagi pengusaha Home Industry (Idustri rumah tangga). Peliharaan sapi Hissar di desa Penyaring masih dilakukan secara ekstensif atau semi intensif, yaitu digembalakan pada siang hari atau malam hari (Syaifullah, 2014). Saat digembalakan tidak menutup kemungkinan terjadinya persilangan dengan bangsa sapi lain seperti sapi Bali, sehingga memungkinkan terbentuknya ciri-ciri baru dari bangsa sapi Hissar, seperti warna bulu yang menjadi kemerahan, bentuk tubuh menjadi menyerupai sapi Bali (tidak terlalu tinggi). Hasil perkawinan sapi Bali dengan sapi Hissar disebut sapi Hisbal. Sapi Hisbal jantan bersifat mandul atau infertil, sedangkan yang betina fertil. Meskipun Hisbal jantan mandul, peternak tetap menyukai karena dapat digunakan sebagai sapi bakalan. Hisbal betina tetap bisa bereproduksi dan bisa menghasilkan susu segar sebagai bahan pembuatan permen susu

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Fakultas Peternakan
Depositing User: Mrs Lestari Lestari
Date Deposited: 17 Dec 2018 00:44
Last Modified: 17 Dec 2018 00:44
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/11355

Actions (login required)

View Item View Item