PENGATURAN ASAS PEMBUKTIAN TERBALIK DALAM UU NO.31 TAHUN 1999 Jo UU NO.20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

PUJIASTUTI, DWI (2010) PENGATURAN ASAS PEMBUKTIAN TERBALIK DALAM UU NO.31 TAHUN 1999 Jo UU NO.20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
COVER.doc
Restricted to Repository staff only

Download (123kB)
[img] Text
KATA PENGANTAR.doc
Restricted to Repository staff only

Download (32kB)
[img] Text
halaman pengesahan.doc
Restricted to Repository staff only

Download (31kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.doc
Restricted to Repository staff only

Download (42kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.NEW.doc
Restricted to Repository staff only

Download (48kB)
[img] Text
SKRIPSI INI TELAH DI SEMINARKAN DAN TELAH DIUJI.doc
Restricted to Repository staff only

Download (31kB)
[img] Text
PENGATURAN ASAS PEMBUKTIAN TERBALIK.doc
Restricted to Repository staff only

Download (74kB)
[img] Text
BAB I.doc
Restricted to Repository staff only

Download (60kB)
[img] Text
BAB II.doc
Restricted to Repository staff only

Download (98kB)
[img] Text
bab IV.doc
Restricted to Repository staff only

Download (176kB)
[img] Text
BAB III.doc
Restricted to Repository staff only

Download (40kB)

Abstract

Masalah korupsi memang merupakan masalah yang besar dan menarik sebagai persoalan hukum yang menyangkut jenis kejahatan yang rumit penanggulangannya, karena korupsi mengandung aspek yang majemuk dalam kaitannya dengan (konteks) politik, ekonomi,dan sosial-budaya. Berbagai upaya pemberantasan sejak dulu ternyata tidak mampu mengikis habis kejahatan korupsi. Masalah pembuktian dalam tindak pidana korupsi memang merupakan masalah yang rumit, karena pelaku tindak pidana korupsi ini melakukan kejahatannya dengan rapi. Sulitnya pembuktian dalam perkara korupsi ini merupakan tantangan bagi para aparat penegak hukum. Untuk mengatasi masalah tersebut beberapa waktu yang lalu Presiden Abdurrahman Wahid menyatakan akan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) yang mengatur tentang penerapan asas pembuktian terbalik terhadap tindak pidana korupsi, yang kemudian rencana tersebut ternyata diubah dengan rencana untuk mengajukan RUU untuk mengamandemen Undang-Undang No 31 Tahun 1999 dan UU No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, di mana di dalam RUU tersebut memuat penerapan asas pembuktian terbalik terhadap tindak pidana korupsi. Dalam sistem pembuktian seperti tersebut di atas, tampak bahwa hak-hak seorang terdakwa tidak dijamin, bahkan dilanggar. Padahal dalam Pasal 183 KUHAP, sebagaimana telah dijelaskan di atas telah diatur secara tegas bahwa : “Hakim tidak boleh menjatuhkan putusan pidana kepada seseorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya. ” Dalam asas pembuktian terbalik ketentuan tersebut secara terang-terangan disimpangi, karena Hakim dapat saja menjatuhkan putusan pidana tanpa adanya suatu alat bukti, yaitu jika terdakwa tidak dapat membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Jadi di sini hanya dengan adanya keyakinan hakim sudah cukup untuk menyatakan kesalahan terdakwa, tanpa perlu adanya alat bukti. Hal ini sama dengan sistem dalam teori pembuktian conviction-in time (pembuktian berdasar keyakinan hakim semata). Meskipun penerapan sistem pembuktian terbalik bertentangan dengan asas praduga tak bersalah yang telah diatur dalam KUHAP, dalam hal ini berlaku asas lex specialist derogat lex geneali. Selain itu hal ini merupakan salah satu sarana yang dapat ditempuh untuk memberantas korupsi yang sudah mengakar di Indonesia. Penerapan pembuktian terbalik terhadap tindak pidana korupsi memang di satu pihak akan merugikan terdakwa, karena hak-haknya kurang terlindungi, tetapi di lain pihak hal ini akan membawa kebahagiaan atau kemanfaatan bagi banyak orang, karena dapat mengurangi tindak pidana korupsi yang telah begitu banyak merugikan negara

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): pidana korupsi, Undang-Undang
Subjects: K Law > KZ Law of Nations
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: Imran SE
Date Deposited: 19 Mar 2019 02:00
Last Modified: 19 Mar 2019 02:00
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/12877

Actions (login required)

View Item View Item