IDENTIFIKASI RESI GUDANG SEBAGAI SURAT BERHARGA BERDASARKA UNDANG-UNDANG NO 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

SASONGKO, WAHYU NUR (2013) IDENTIFIKASI RESI GUDANG SEBAGAI SURAT BERHARGA BERDASARKA UNDANG-UNDANG NO 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SAMPUL.docx
Restricted to Repository staff only

Download (57kB)
[img] Text
SKRIPSI.doc
Restricted to Repository staff only

Download (247kB)

Abstract

Resi Gudang ini biasanya dalam berbagai pihak yang akan menentukan kebijakan sekaligus sebagi survei terhadap barang yang akan di jadikan Resi gudang ini hubungan hukumnya saling mengikatkan diri.pihak kedua ini mempunyai peranan penting karena sebagai penghubung harga atau kualitas suatu barang yang akan di jadikan Resi Gudang. karna resi gudang ini bisa di fungsikan sebagai jaminan dalam pencaian dana terhadap bank hal ini sudah ada pengaturan khususnya sesuai dengan Undang-Undang No 9 tahun 2006 tentang sistem resi gudang yang bisa di jadi kan sebagai uang yang dapat di perjual belikan banyak orang yang beranggapan Resi gudang ini sama dengan Surat berharga dalam ketentuannya sudah dijelaskan perbedaan Resi gudang berbeda dengan Surat berharga. Dalam pembahasan penelitian ini di perlukan pedoman yang untuk mengetahui dan mempelajari serta menganalisis dalam penelitian yang di sajikan ini guna untuk mendapatkan bahan hukum yang konkrit serta memperoleh gambaran yang nyata dari hal-hal yang di teliti adapun metode yang di gunakan adalah normatif yang merupakan pendekatan dengan menalaah asas-asas hukum, doktrin-doktrin hukum, norma-norma hukum dan peraturan perundang-undagan baik yang berasal dari undang-undang, Dokumen, Buku-Buku, dan sumber-sumber resmi yang berkaitan dari permasalahan yang ada dan Bahan hukum akan dianalisis secara bertahap sesuai dengan pengelompokan permasalahan karna yang digunakan oleh metode ini dalam menelaah, mengkaji, dan menganalisis bahan hukum untuk menghasilkan aturan yang sistematis, antara lain perundang-undangan , makalah, referensi, serta yang ada kaitannya dengan penelitian ini yang kemudian dijabarkan secara deduktif serta melalui penafsiran hukum. Dari hasil penelitian maka dapat lihat hubungan hukum antara para pihak dalam hal transaksi resi gudang merupakan suatu hubungan hukum atau perikatan yang lahir karena adanya suatu perjanjian (Pasal 1313 KUHPerdata s.d. Pasal 1351 KUHPerdata), meliputi ketentuan umum, syarat-syarat perjanjian, akibat perjanjian, dan penafsiran perjanjian. Perjanjian penitip-an barang merupakan perjanjian bernama yang diatur secara khusus dalam KUHPerdata Buku III, hubungan hukum antara pemilik barang dengan yang dititipi barang ada dalam hubungan hukum privat, antara pribadi/badan hukum yang satu dan pribadi/badan hukum lainnya. Prinsip yang diterapkan dalam penyusunan perjanjian antara pemilik barang dan pengelola gudang dalam sistem resi gudang, antara lain; asas kebebasan berkontrak, asas konsensualitas, asas proporsionalisme, asas kebiasaan, asas peralihan resiko, asas ganti kerugian, asas kepatutan, asas ketepatan waktu, asas keadaan darurat, klausul pilihan hukum, klausul penyelesaian perselisihan. Dalam hal sistem resi gudang haruslah mengadoptir ketentuan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang serta memperhatikan kandungan asas proporsionalitas atau keseimbangan para pihak dalam perjanjian agar resi yang menjadi jaminan kredit.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Resi Gudang Sebagai Surat Berharga
Subjects: K Law > KZ Law of Nations
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: Imran SE
Date Deposited: 21 Mar 2019 06:52
Last Modified: 21 Mar 2019 06:52
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/13014

Actions (login required)

View Item View Item