ANALISIS PROFITABILITAS DAN KESEMPATAN KERJA USAHATANI KANGKUNG DI KECAMATAN LINGSAR KABUPATEN LOMBOK BARAT

IWANDAY, MECI MONICA (2019) ANALISIS PROFITABILITAS DAN KESEMPATAN KERJA USAHATANI KANGKUNG DI KECAMATAN LINGSAR KABUPATEN LOMBOK BARAT. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
Skripsi Meci Monica Iwanday.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang keadaan geografisnya menguntungkan. Dengan kondisi tanah yang subur dan areal yang sangat luas maka sebagian besar penduduk di Kabupaten Lombok Barat mengandalkan pertanian sebagai sumber penghasil utamanya. Produksi tanaman kangkung di Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2017 menempati urutan kedua yaitu sebesar 12.590 kw/tahun setelah Cabe Rawit yang produksinya 29.457 kw/tahun. Diantara beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Barat, salah satu Kecamatan yang memiliki potensi pengembangan untuk komoditas tanaman kangkung adalah Kecamatan Lingsar (Badan Pusat Statistik Provinsi NTB,2017). Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui struktur biaya pada Usahatani Kangkung di Kecamatan Lingsar (2) Menganalisis profitabilitas Usahatani Kangkung di Kecamatan Lingsar (3) Mengkaji kesempatan kerja yang tersedia pada usahatani kangkung di Kecamatan Lingsar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan tehnik pelaksanaan penelitian menggunakan metode survei. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, dan jenis data yang digunakan terdiri dari data kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Penentuan Kecamatan Lingsar sebagai lokasi penelitian atas pertimbangan bahwa Kecamatan Lingsar merupakan salah satu sentra produksi tanaman kangkung di Kabupaten Lombok Barat. Kecamatan Lingsar terdiri dari 15 desa yaitu, Sigerongan, Lingsar, Dasan Geria, Gegerung, Bug-Bug, Gontoran, Sari Baye, Gegelang, Batu Mekar, Karang Bayan, Langko, Duman, Batu Kumbung, Giri madya. Dari 15 desa ditetapkan desa Bug-Bug dan Desa Sigerongan sebagai lokasi penelitian secara purposive sampling dengan pertimbangan memiliki target luas tanam kangkung paling tinggi dibandingkan dengan desa lain di Kecamatan Lingsar. Hasil menunjukan bahwa struktur biaya pada uasahatani kangkung di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Dimana biaya tetap sebesar Rp. 70.311,02/LLG atau sebesar Rp. 278.643,4/Ha dan biaya variabel sebesar Rp. 1.951.433/LLG atau sebesar 7.733.553,21/Ha sedangkan biaya total sebesar Rp. 1.832.500/LLG atau sebesar Rp.7.262.219/Ha dari luas lahan per hektar per satu kali musim tanam. Sedangkan untuk penerimaan sebesar Rp. 29.791.666,67/LLG atau sebesar Rp.118.064.729,19/Ha dari luas lahan per hektar untuk satu kali musim tanam dan di peroleh hasil panen kangkung sawah sebanyak 11.916,67 Kg/LLG atau sebesar 47.225,89 Kg/Ha dari luas lahan per hektar untuk satu kali musim tanam. Nilai rentabilitas usaha pada usahatani kangkung adalah sebesar 15.257389741%./LLG. Nilai rentabilitas usaha tersebut lebih besar dari bunga bank yang telah ditetapkan yaitu 9% pertahun atau 3% permusim tanam (4 bulan). Artinya bahwa dengan nilai rentabilitas usaha sebesar Rp. 1.525,7389741 mampu membayar bunga bank yang berlaku, sehingga usahatani kangkung di Kecamatan Lingsar menguntungkan untuk diusahakan (profitable). Kesempatan kerja yang dihasilkan dari kegiatan usahatani kangkung di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat sebesar 24,39 HKO/LLG atau sebesar 95,39 HKO/Ha. Kesempatan kerja terbesar adalah pada kegiatan persiapan lahan yaitu sebesar 11,23 HKO/LLG atau sebesar 43,94 HKO/Ha dan kesempatan kerja terkecil pada kegiatan penyemprotan yaitu sebesar 0,65 HKO/LLG atau sebesar 2,53 HKO/Ha. Saran : Usahatani kangkung di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat disarankan agar kegiatan usahatani tersebut dapat diteruskan atau di pertahankan karena usaha yang dilaksanakan dapat memberikan keuntungan, dan bagi para petani untuk bisa meningkatkan lagi produktivitas kangkung sawahnya dengan lebih memperhatikan pemeliharaan tanaman dan pemupukkan sehingga mampu meningkatkan produktivitas. Mengingat sulitnya petani hortikultura dalam mendapatkan pupuk bersubsidi, sebaiknya pemerintah dalam pendistribusian pupuk bersubsidi tidak pada kelompok tani padi saja, sehingga kelompok tani pada tanaman holtikultura tidak kesulitan dalam mendapatkan pupuk bersubsidi tersebut.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Sruktur Biaya, Profitabilitas Dan Kesempatan Kerja
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Wiwin Kartikawati
Date Deposited: 10 Oct 2019 02:39
Last Modified: 10 Oct 2019 02:39
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/14726

Actions (login required)

View Item View Item