KAJIAN HETEROSIS PADA POPULASI HASIL PERSILANGAN MELON (Cucumis melo L.) DAN BLEWAH (Cucumis melo var cantalupensis)

MAGHFIRA, DENTICKHA (2019) KAJIAN HETEROSIS PADA POPULASI HASIL PERSILANGAN MELON (Cucumis melo L.) DAN BLEWAH (Cucumis melo var cantalupensis). S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI DENTICKHA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Tanaman melon (Cucumis melo L.) dan blewah (Cucumis melo var cantalupensis) merupakan tanaman semusim yang banyak digemari masyarakat. Berdasarkan data BPS terjadi peningkatan produksi tanaman melon sejak tiga tahun terakhir. Tanaman melon dan blewah memiliki hubungan kekerabatan yang erat karena berasal dari satu famili cucurbitaceae dengan genus cucumis. Hanya saja tingkat kemanisan blewah lebih rendah. Perlu adanya perbaikan kualitas blewah. Dan hal ini sejalan dengan perbaikan tanaman melon di Indonesia untuk dapat bersaing dengan melon impor. Upaya yang dilakukan dapat melalui persilangan antara keduanya. Dengan persilangan diharapkan sifat-sifat genetik unggul dari melon dapat diakumulasikan dengan blewah. Dengan persilangan yang dilakukan diantara keduanya dapat diketahui potensi hasil dari suatu kombinasi hibrida, nilai heterosis dan daya gabung suatu karakter. Heterosis merupakan efek dari persilangan dua tetua dimana turunan pertama hasil persilangan memiliki penampilan lebih baik dari penampilan rata-rata kedua tetuanya (mid parent heterosis) atau lebih baik dari tetua yang terbaik (heterobeltiosis), sehingga berdasarkan uraian tersebut dilakukan penelitian ini untuk mengetahui efek heterosis pada populasi hasil persilangan melon dan blewah. Pada populasi F1 hingga F3. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Koleksi dan Hibridisasi, Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli – Oktober 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini mengevaluasi lima genotipe yaitu : G1 = tetua betina (blewah), G2 = tetua jantan (melon), G3 = F1 hasil persilangan blewah dengan melon, G4 = F2 hasil persilangan blewah dengan melon, G5 = F3 hasil persilangan blewah dengan melon. Perlakuan G1, G2 dan G3 diulang sebanyak 10 kali sedangkan perlakuan G4 dan G5 diulang sebanyak 64 kali, sehingga diperoleh 158 unit percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis keragaman (analysis of variance), estimasi rumus heterosis, heterobeltiosis dan inbreeding. Kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan serta didukung beberapa literatur yang ada, dapat ditarik kesimpulan efek heterosis pada populasi tetua serta turunan hasil persilangan F1 hingga F3 menunjukkan nilai heterosis yang beragam. Sebagian besar populasi F1 hingga F3 bernilai negatif, baik mid parent heterosis (MPH) dan heterobeltiosis yang disebabkan gen-gen dominan menguntungkan belum berkumpul pada satu atau beberapa genotipe.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Blewah, Melon, Heterosis, Mid Parent Heterosis, Heterobeltiosis
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Wiwin Kartikawati
Date Deposited: 10 Oct 2019 02:39
Last Modified: 10 Oct 2019 02:39
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/14731

Actions (login required)

View Item View Item