PERANAN TUAN GURU DALAM MITIGASI PERUBAHAN IKLIM “PENGUKURAN KARBON SEKUESTRASI DI LAHAN AFORESTRASI DAN REFORESTRASI LAHAN KERING DESA PEMONGKONG

Suwardji, Suwardji and Sukartono, Sukartono and Hari Kusumo, Bambang and Lalu, Arifin Ariabakti and Habibi, Putrawan PERANAN TUAN GURU DALAM MITIGASI PERUBAHAN IKLIM “PENGUKURAN KARBON SEKUESTRASI DI LAHAN AFORESTRASI DAN REFORESTRASI LAHAN KERING DESA PEMONGKONG. PENELITIAN INTERNAL UNIVERSITAS MATARAM.

[img]
Preview
Text
PERANAN TUAN GURU DALAM METIGASI PERUBAHAN IKLIM (PENELITIAN PNBP SUWARDJI FP 2019).pdf

Download (139kB) | Preview

Abstract

Pulau Lombok merupakan daerah yang rentan terhadap perubahan iklim karena berbagai hal yaitu: perubahan dan pergeseran pola musim penghujan dan musim kemarau (3% pada tahun 2030); kenaikan suhu rata-rata yaitu 1oC - 2oC pada 10 tahun terkahir; kenaikan muka air laut yang dapat mencapai 1m - 7m sampai pada tahun 2050; serta diperparah dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk (6.3 juta penduduk tahun 2050); eksploitasi sumberdaya alam dan alih fungsi sumberdaya alam (Butler et al. 2014); meluasnya lahan kritits seluas 527.800 ha (Kantor Berita Antara NTB, 2009); dan meluasnya deforestrasi mangrove yaitu sebesar 1.519,85 ha (Syarhif Budiman, dkk. 2001). Jika lahan hutan terus mengalami degradasi maka kemampuan bumi untuk menyerap karbon semakin rendah sehingga tidak mampu mengurangi GRK yang terakumulasi di atmosfer. Oleh karena itu diperlukan upaya penurunan emisi GRK di sektor kehutanan baik pada daerah teresterial maupun daerah pesisir. Hal tersebut dapat dilakukan melalui pengurangan emisi GRK dengan menjaga dan mempertahankan stok karbon yang ada serta meningkatkan serapannya melalui berbagai program reforestrasi dan aforestrasi. Dalam penelitian ini, TGH. Sibawaihi Mutawalli Yahya Al-kalimi (TGH. Sibawaihi) menjadi role model dalam upaya penurunan emisi GRK (climate change mitigation) di Pulau Lombok. Fahrurrzi (2015) menerangkan bahwa TGH. Sibawaihi melakukan dakwah berbasis lingkungan melalui tiga model, yaitu: 1) model reforestrasi; 2) penghijauan mangrove di daerah pesisir; dan 3) mengubah lahan non produktif menjadi lahan produktif (lahan pertanian). Sampai saat ini, belum ada data mengenai karbon sekuestrasi pada kawasan hutan dan pesisir. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan status karbon sekuestrasi pada hutan dan pesisir yang telah dilakukan agroforestri oleh TGH. Sibawaihi. Dengan adanya data kandungan karbon pada lahan hutan maka dapat dinilai peran dari hutan tersebut dalam menyimpan karbon, dan secara socio-cultural juga dapat diperolah informasi mengenai peranan tuan guru dalam mitigasi perubahan iklim. Penilaian perubahan kualitas tanah yang terjadi akibat perbedaan sistem pengelolaan lahan dapat dilakukan dengan menilai anasir anasir tanah di laboratorium maupun di lapangan yang memerlukan waktu yang lama dan biaya yang cukup mahal serta sumberdaya manusia yang terlatih. Sampai saat ini belum ada indikator cepat yang dapat dijadikan anasir anasir untuk menilai terjadinya perubahan kualitas tanah/lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari indikator cepat dalam menilai perubahan kualitas tanah di lahan kering dengan adanya penerapan agroforestri. Penelitian dilaksanakan di wilayah Desa Pemongkong Kabupaten Lombok Timur untuk menilai perubahan yang terjadi terhadap kualitas tanah di bawah agroforestri tanaman mahoni, tanaman jati dan tanaman kontrol pada umur tanam 17 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pengamatan secara kualitatif di lapangan dan pengamatan kuantitatif di laboratorium terhadap sifat fisika, kimia dan biologi tanah serta menghubungkannya terhadap perkembangan sifat morfologi tanah yang berkembang di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah di bawah tegakan mahoni mempunyai kualitas yang lebih baik dibandingkan tanah di bawah sengon dan kontrol. Perubahan kualitas lahan dapat terukur dengan baik menggunakan parameter fisika (berat volume tanah), sifat kimia tanah (C/N rasio tanah), dan biologi tanah (aktivitas total mikroorganisme dengan evolusi CO2). Yang sangat menarik dari hasil penelitian ini adalah perubahan sifat fisika, kimia dan biologi tanah yang terjadi akibat penerapan agroforestri di bawah tegakan mahoni, sengon dan kontrol dapat dihubungkan secara jelas dengan karakteristik sifat morfologi tanah dan dapat diamati dengan cepat, tepat, murah dan mudah, dengan pemahaman yang baik terhadap sifat morfologi tanah. Sifat dan karakteristik morfologi tanah yang dihasilkan akibat penerapan agroforestri dapat dijadikan sebagai indikator terjadinya perubahan kualitas lahan secara cepat, tepat, mudah, dan murah.

Item Type: Article
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Muh Ardian Wahyudi
Date Deposited: 20 Nov 2019 00:17
Last Modified: 20 Nov 2019 00:17
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/15047

Actions (login required)

View Item View Item