LAHAN KRITIS : KRITERIA IDENTIFIKASI UNTUK KEPERLUAN INVENTARISASI LUASANNYA DI PROVINSI NUSATENGGARA BARAT

Suwardji, Suwardji and Priyono, Joko (2018) LAHAN KRITIS : KRITERIA IDENTIFIKASI UNTUK KEPERLUAN INVENTARISASI LUASANNYA DI PROVINSI NUSATENGGARA BARAT. S3 thesis, upt. perpustakaan.

[img]
Preview
Text
LAHAN KRITIS KRITERIA IDENTIFIKASI UNTUK KEPERLUAN INVENTARISASI.pdf

Download (228kB) | Preview

Abstract

Kekritisan lahan pada mulanya dapat menyangkut salah satu atau beberpa komponen lahan seperti iklim, tanah, topografi, flora, fauna atau beberapa diantaranya sekaligus. Akan tetapi karena komponen-komponen lahan berada dalam ikatan sistem, kekritisan salah satu komponen lambat laun dapat menjalar ke komponen yang lain. Iklim merupakan faktor pembentuk tanah, menentukan ketersediaan air dan mempengaruhi kehidupan flora dan fauna. Maka kekritisan iklim bisa menggandeng kekritisan tanah, air, flora dan fauna. Kekritisan tanah dan flora sangat terkait satu sama lain. Dalam menangani kekritisan lahan perlu diketahui terlebih dahulu komponen-komponen lahan yang menjadi penyebab.utama terjadinya kekritisan. Disamping itu penilaian kekritisan lahan perlu dibedakan menurut macam penggunaan lahan, apakah untuk pertanian tanaman semusim, pertanian tanaman tahunan, pemukiman, industri atau kritis untuk semua macam penggunaan lahan.

Item Type: Thesis (S3)
Additional Information: Lahan kritis, pertanian
Keywords (Kata Kunci): Chow, v.T. (1968). Handbook of applied hydrology. McGraw-Hill. Dent. D. Dan Young. A. (1987). Soil Survey and Land Evaluation. George Allen & Unwin 278 hal. Desunettes. JR. (1977). Cataloque of land form for Indonesia. Soil Research Institute. ·Bogor. Direktorat Jendral Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan (1998). Pedoman ·Penyusunan Perencanaan Teknik Lapangan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Daercih Aliran Sungai. Jakarta 129hal. FAO (1977). A framework for land evaluation. ILI Wageningen 87 hal. FAO (1984). Land resources evluation with emphasis on the outher islands. Indonesia Terminal Report UNDP-FAO. Rome 55 hal. ILACO. BV. (1981). Agricultural Compedium for Rural Development in The Tropic and Subtropic. Elsevier Scientific Publishing Company. Longman. K.A. dan Jenik. J. (1978). Tropical forest dan its environment. Longman Group Limited. London. 196 halaman. Melitz. B.J. (1986). The sufficiency concept in land evaluation. Soil Survey and Land Evaluation 6(1): 9-19. Pieri. CH., J. Dumanski. A. Hamblin, dan A. Young (1995). Land quality indicators. World Bank Discussion Paper. The World Bank Washington DC. 63 hal. Reuter. D.J. et.al. (1996). Indicator of farm productivity and financial peformance. CSIRO Publishing Company. Melbourne. Sitorus. S.R.P. (1985). Evaluasi sumberdaya lahan. Penerbit Transito Bandung. Soil and Water Conservation Society (SWCS) (1993). RUSLE User's Guide. Version 1.01. SWCS USA. Suwardji (2002). Filosofi dalam pengelolaan daerah aliran sungai. Makalah workshop Pengelolaan DAS di Pulau Lombok. Kerjasama Aus-AID dan Bapedalda Propinsi NTB. 18 hal. Suwardji dan Tejowulan (2003). Lahan kritis dan lingkungan hidup. Makalah Seminar Nasional Lahan Kritis di Universitas Muhammadiyah Mataram. 10 hal.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Wiwin Kartikawati
Date Deposited: 24 Mar 2018 02:47
Last Modified: 24 Mar 2018 02:47
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/1737

Actions (login required)

View Item View Item