UJI TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN GAHARU (Gyrinops versteegii (Gilg.) Domke) SEBAGAI UPAYA PENCARIAN BAHAN AKTIF ANTIKANKER

JEKSI, MAHARI NURPRATAMA (2020) UJI TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN GAHARU (Gyrinops versteegii (Gilg.) Domke) SEBAGAI UPAYA PENCARIAN BAHAN AKTIF ANTIKANKER. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI_JEKSI MAHARI NURPRATAMA_G1C015017.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan kanker dengan cara pemberian obat. Namun, permasalahan pada kemoterapi adalah bahan aktif utama obat kemoterapi bekerja secara tidak selektif dan sensitif lagi terhadap sel kanker. Salah satu tanaman yang telah dilaporkan memiliki aktivitas antikanker adalah tanaman gaharu. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa ekstrak kloroform maupun minyak dari daun dan batang tanaman gaharu memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker HeLa. Tanaman gaharu Gyrinops versteegii (Gilg.) Domke merupakan salah satu tanaman yang tumbuh di pulau Lombok. Persebaran gaharu Gyrinops versteegii (Gilg.) Domke yang terbatas menyebabkan studi tentang bioaktivitas khususnya sebagai antikanker masih sangat terbatas serta informasi mengenai daun gaharu G. versteegii (Gilg.) Domke yang berasal dari pulau Lombok sebagai agen antikanker belum banyak dilaporkan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui potensi ekstrak metanol daun gaharu sebagai antikanker berdasarkan hasil uji toksisitas menggunakan BSLT serta untuk mengetahui senyawa yang diduga aktif toksik terhadap Artemia salina L. Ekstraksi Serbuk daun gaharu dilakukan dengan metode maserasi 3 kali menggunakan pelarut metanol dan dipanen setiap 22 jam (3x22 jam) dengan pengulangan. Maserat yang telah dipekatkan difraksinasi menggunakan teknik kromatografi vakum cair (KVC). Fraksi hasil KVC dan ekstrak metanol yang diperoleh kemudian dilakukan uji toksisitas menggunakan BSLT. Berdasarkan hasil uji toksisitas ekstrak metanol lebih toksik dibandingkan dengan fraksi hasil KVC dengan nilai LC50 sebesar 55,43 ppm. Berdasarkan hasil tersebut ekstrak metanol lebih berpotensi sebagai senyawa aktif antikanker dibandingkan fraksi hasil KVC (FG1-FG4). Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak metanol positif terhadap golongan senyawa metabolit sekunder terpenoid, steroid, dan polifenol. Adapun hasil analisis GCMS yang diduga aktif toksik terhadap Artemia salina L. adalah alpha-humulene, caryophyllene oxide, trans-caryophyllene, β-santalol, vitamin E dan eugenol.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata Kunci : Gyrinops versteegii, toksisitas, antikanker, BSLT
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 02 Feb 2021 06:16
Last Modified: 02 Feb 2021 06:16
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/20659

Actions (login required)

View Item View Item