PENENTUAN TINGKAT KERAWANAN GEMPABUMI BERDASARKAN POLA SEBARAN GEMPABUMI DAN DIMENSI FRAKTAL DI DAERAH LOMBOK NTB DAN SEKITARNYA (STUDI KASUS : TAHUN 2016 – 2018)

ROSNA, NINGSI (2021) PENENTUAN TINGKAT KERAWANAN GEMPABUMI BERDASARKAN POLA SEBARAN GEMPABUMI DAN DIMENSI FRAKTAL DI DAERAH LOMBOK NTB DAN SEKITARNYA (STUDI KASUS : TAHUN 2016 – 2018). S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI ROSNA NINGSI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Daerah NTB khususnya di daerah Lombok merupakan salah satu daerah yang rawan gempa. Dua zona sumber gempabumi yang menyebabkan semakin tinggi resiko akibat gempabumi, yang pertama adalah zona subduksi Indo – Australia di bagian selatan dan yang kedua adalah patahan naik busur belakang (back arc thrust ) yaitu Sesar Flores di bagian utara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kerawanan gempabumi berdasarkan pola sebaran gempabumi dan dimensi fraktal di Lombok dan sekitarnya pada kejadian tahun 2016 – 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis statistik dan metode fraktal. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kerawanan kegempaan di Lombok dan sekitarnya berdasarkan pola sebaran gempabumi jumlah kejadian, magnitudo, kedalaman, posisi serta waktu gempabumi pada tahun 2016, 2017, dan 2018. Gempa paling banyak dan paling besar adalah gempa pada tahun 2018 dengan jumlah kejadian gempa sebanyak 3830 kejadian dan kekuatan paling besar 7,0 MW. Kedalaman maksimum 750 km dengan durasi kejadian gempa beruntun paling lama. Tingkat kerawanan berdasarkan nilai dimensi fraktal paling besar adalah pada tahun 2018 dengan nilai 4,34. Angka tersebut menunjukan tingkat kerawanan akan bencana gempa yang sangat tinggi dan menyebabkan kerusakan yang serius dan memiliki tingkat keseringan terjadinya gempabumi dengan kondisi daerah terkena gempabumi sebagian besar daerah tersebut tersusun oleh batuan sedimen dan batuan metamorf berumur pra tersier hingga tersier, batuan gunung api berumur tersier hingga kuarter, dan daerah aluvium sangat rentan terhadap goncangan gempabumi karena bersifat urai dan lepas sehingga akan memperkuat efek getaran gempa. Dampak terjadinya gempa tersebut menimbulkan banyak bangunan roboh, gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Jadi berdasarkan pola sebaran gempabumi dan dimensi fraktal yang terjadi paling besar pada tahun 2018 memiliki tingkat kerawanan akan bencana gempabumi yang sangat tinggi dibandingkan gempabumi pada tahun 2016 dan 2017

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata Kunci: Dimensi Fraktal,Lombok Nusa Tenggara, Pola Sebaran Gempabumi
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 07 Sep 2021 06:38
Last Modified: 07 Sep 2021 06:38
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/24054

Actions (login required)

View Item View Item