Analisis Restriksi Penggunaan Vankomisin di RS Sebelum, Selama dan Setelah Implementasi Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA)

Yudhanto, Didit and Wardoyo, Eustachius Hagni and Asmara, I Gede Yasa and Salsabila, Claresta and Retno, Ajeng (2020) Analisis Restriksi Penggunaan Vankomisin di RS Sebelum, Selama dan Setelah Implementasi Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA). The Indonesian Journal of Infectious Diseases, 6 (2). pp. 1-8. ISSN 2354-6077

[img]
Preview
Text
B_. Analisis Restriksi Penggunaan Vankomisin di RS Sebelum, Selama dan Setelah Implementasi PPRA.pdf

Download (730kB) | Preview
Official URL: https://www.ijid-rspisuliantisaroso.co.id/index.ph...

Abstract

Latar Belakang: Kebijakan pembatasan vankomisin merupakan pilot project implementasi Program PengendalianResistensiAntimikroba (PPRA) di RSUD Nusa Tenggara Barat pada tahun 2018. Terdapat tiga tahapan PPRA di rumah sakit yaitu persiapan, pelaksanaan, dan pemantauan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitasperesepan vankomisin sebelum, selama dan setelah penerapan PPRA 2017- 2019. Metode: Analisis deskriptif keseluruhan resep vankomisin sebelum, selama dan setelah penerapan PPRA pada tahun 2018. Semua rekam medis kasus yang meminta resep vankomisin selama masa penelitian dievaluasi: karakteristik pasien, hasil kultur, diagnosis klinis. Kualitas resep vankomisin dinyatakan sebagai: "Resep vankomisin hanya ditujukan untuk infeksi yang disebabkan oleh patogen Gram-positif terutama Staphylococcus aureus yang resisten methicillin (MRSA), Enterococcus sp (Vancomycin-Sensitive Enterococci)" dievaluasi. Hasil: Enam puluh satu kasus peresepan vankomisin; 21 perempuan dan 40 laki-laki, usia rata-rata 23 tahun (0-82 tahun). Secara keseluruhan, ada 41 kultur positif, 5 kultur negatif, dan 15 tidak ada data kultur. Diagnosis dengan infeksi sedang - berat: sepsis, pneumonia, pasca operasi, infeksi SSP, berat badan lahir rendah, syok septik dan penyakit paru obstruktif kronik. Presentasi infeksi saluran kemih sebagai infeksi ringan. Indikator kualitas resep ‘vankomisin yang diresepkan hanya untuk infeksi sedang – berat’ dan ‘hanya diresepkan untuk patogen Gram-positif’ semuanya meningkat. Kesimpulan: Terdapat perbaikan kualitas resep vankomisin setelah penerapan kebijakan pembatasan vankomisin

Item Type: Article
Keywords (Kata Kunci): Program Pengendalian Resistensi Antimikroba, kebijakan pembatasan vankomisin
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: I Gede Yasa Asmara
Date Deposited: 17 Dec 2021 01:34
Last Modified: 17 Dec 2021 01:34
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/26552

Actions (login required)

View Item View Item