REMEDIASI LAHAN TERDEGRADASI AKIBAT PENAMBANGAN BATU APUNG DI KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN MENGGUNAKAN SROF (SILICATE ROCK-ORGANIC FERTILIZER)

Priyono, Joko and Rahardjo, Cuk Suko and Rahmianna, A A (2009) REMEDIASI LAHAN TERDEGRADASI AKIBAT PENAMBANGAN BATU APUNG DI KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN MENGGUNAKAN SROF (SILICATE ROCK-ORGANIC FERTILIZER). Project Report. LPPM Unram, Pertakaan Unram, LPPM Unram. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (Project Report (Laporan Penelitian))
Lamp.III.A.d.1.3.pdf - Other

Download (1MB) | Preview

Abstract

Kegiatan penambangan bahan induk tanah (batu apung) di wilayah Kab. Lombok Barat bagian utara yang berlansung sejak 1990-an telah menyebabkan kerusakan lahan yang parah dan lahan itu tidak dapat digunakan untuk usahatani. Lebih jauh hal tersebut dapat berdampak negatif pada kondisi sosial-ekonomi yang luas, terutama terhadap ketahanan pangan. Oleh sebab itu, lahan tersebut harus segera dipulihkan (remediasi) hingga kembali pada kondisi yang layak untuk usahatani. Salah satu cara yang dianggap murah dan efektif adalah dengan menggunakan bahan ameliorant yang banyak tersedia secara lokal, yaitu batuan silikat basaltik (dalam bentuk bubuk nano particles) dikombinasikan dengan kompos/bahan organik, disebut ’silicate rock-organic fertilizer’ (SROF). Berdasarkan hasil dari banyak penelitian sebelum-nya, kedua bahan itu dapat berfungsi sebagai sumber hara (pupuk) dan pembenah (ameliorant) tanah. Tetapi kejituan SROF sebagai pembenah lahan terdegradasi seperti dijelaskan di atas belum pernah diuji, dan diperkirakan sebagai cara yang paling efektif. Tujuan umum dari kegiatan penelitian ini adalah untuk mengatasi masalah kondisi lahan yang telah rusak akibat penambangan batu apung, hingga kembali ke kondisi yang layak untuk usahatani secara berkelanjutan, sehingga kebutuhan pangan di daerah tersebut tercukupi dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Tujuan khu-sus dari penelitian I (2009) ini adalah untuk mengetahui apakah SROF dapat digunakan sebagai bahan remediasi yang efektif pada lahan terdegradasi tersebut hingga menjadi lahan yang layak digunakan lagi untuk usahatani yang produktif dan berkelanjutan. Penelitian dilakukan di Dusun Batu Kumbong, Kec. Bayan, Kab. Lombok Barat pada lahan terdegrasi seluas 5.000 m2. Lahan tersebut diratakan secara manual dan di-buat teras-teras sesuai dengan faktor kemiringannya, dibagi menjadi 3 blok. Masing-masing blok dibagi menjadi 5 unit petak pecobaan (250 m2). Untuk keperluan mengairi tanaman, dibuat jaringan irigasi dengan pipa paralon (4 dan 2 inc), dilengkapi dengan alat pancar air (sprinkle) sederhana (dibuat sendiri oleh tim peneliti). Air dari sumur bor (kedalaman + 90 m) yang telah dibangun di kawasan itu, dipompa dan dialirkan melaluipipa induk kemudian ke petak percobaan. Setelah lahan dan sarana pengairan disiapkan, dilakukan remediasi terhadap lahan tersebut dengan menggunakan SROF. Batuan silikat basaltik Ø < 1 cm digiling dengan menggunakan ’ball mill’ selama 30 menit. Bubuk nano particles batuan itu kemudian dicampur dengan kompos kotoran ternak diambil dari sekitar perumahan petani setempat, dengan perbandingan bubuk batuan : kompos = 1 : 4 (dihasilkan SROF). Uji aplikasi SROF menggunakan rancangan acak blok dengan 3 blok dan perlakuan dosis aplikasi SROF yang terdiri atas 5 aras (0, 2,5, 5,0, 7,5, dan 10 ton/ha). SROF diaplikasikan pada alur tanaman (menjelang pena-naman benih jagung), kemudian ditanami jagung (BISI 2). Sebagai pupuk dasar digu-nakan urea (2 x 150 kg/ha) dan SP-18 (200 kg/ha). Frekuensi dan lama pengairan ta-naman disesuaikan dengan kebutuhan/fase pertumbuhan tanaman. Parameter yang di-kaji meliputi: (1) laju respirasi dan populasi mikroorganisme tanah (sifat biologi tanah) pada saat tanaman berumur 45 dan 97 hst, seberapa sifat kimia tanah estela panen, dan (3) respon (pertumbuhan dan hasil) tanaman jagung. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian SROF meningkatkan laju respi-rasi dan populasi organisme tanah, cadangan unsur hara tersedia bagi tanaman, pertumbuhan dan hasil tanaman jagung dan kacang tanah. Makin tinggi dosis aplikasi SROF, makin tinggi pula nilai ketiga parameter tersebut. Hal itu berkaitan dengan fungsi SROF sebagai pemasok unsur hara hara (pupuk majemuk) dan remedian sifat biologi dan kimia tanah yang tadinya rusak akibat penambangan batu apung dan meningkatkan kemampuan tanah untuk mengikat air atau meningkatkan efisiensi penggunaan air irigasi oleh tanaman. Dari penelitian ini dapat simpulkan bahwa SROF efektif digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah yang rusak akibat kegiatan penambangan (batu apung).

Item Type: Monograph (Project Report)
Keywords (Kata Kunci): remediasi, degradasi, batu apung, batuan silikat
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Ir. Joko Priyono M.Sc., Ph.D
Date Deposited: 08 Jun 2022 03:39
Last Modified: 08 Jun 2022 03:39
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/29219

Actions (login required)

View Item View Item