ANALISIS KEKERINGAN HIDROLOGI MENGGUNAKAN THRESHOLD LEVEL METHOD PADA BEBERAPA DAS DI KABUPATEN LOMBOK UTARA

NI, PUTU DITA KRISNAYANTI ARI SUTA (2022) ANALISIS KEKERINGAN HIDROLOGI MENGGUNAKAN THRESHOLD LEVEL METHOD PADA BEBERAPA DAS DI KABUPATEN LOMBOK UTARA. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI NI PUTU DITA KRISNAYANTI (F1A017116).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Definisi kekeringan secara umum adalah kondisi dimana suatu wilayah, lahan, maupun, masyarakat mengalami kekurangan air, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kekeringan juga disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami hujan, kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama dan curah hujan dibawah normal, sehingga air bawah tanah berkurang atau bahkan tidak ada. Pada September 2019 pemerintah menetapkan bahwa NTB mengalami darurat kekeringan dan Lombok Utara menjadi salah satu daerah yang terdampak kekeringan. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakukannya penelitian mengenai analisis kekeringan hidrologi untuk mengetahui durasi kekeringan hidrologi, defisit kekeringan hidrologidan indeks kekeringan hidrologi di beberapa DAS di Kabupaten Lombok Utara. Tahapan penelitian ini berupa pengumpulan data, uji homogeny,analisis Flow Duraction Curve, dan analisis metode ambang batas (Threshold Level Method), sehingga didapatkan nilai surplus atau defisit. Nilai surplus dan defisit ini yang digunakan untuk menentukan defisit, durasi dan indeks kekeringan hidrologi pada DAS Putih, DAS Sokong, DAS Sidutan dan DAS Reak di Kabupaten Lombok Utara. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa defisit maksimum pada DAS Putih sebesar -0,12 m3/s pada tahun 2013, 2014 dan 2015, pada DAS Sokong sebesar -0,35 m3/s pada tahun 2019, pada DAS Sidutan -0,70 m3/s pada tahun 1995 dan 1996, dan pada DAS Reak -0,255 m3/s pada tahun 2009. Dari defisit ini didapatkan durasi kekeringan pada DAS Putih tahun 2014 dengan durasi 12 bulan, DAS Sokong pada tahun 2019 dengan durasi 8 bulan, DAS Sidutan pada tahun 1995 dan 1996 dengan durasi 12 bulan, dan DAS Reak pada tahun 2009 dengan durasi 12 bulan. Indeks kekeringan hidologi terparah pada DAS Putih, DAS Sokong, DAS Sidutan, dan DAS Reak berturut-turut sebesar -0,984, -0,934, -0,866 dan -0,832.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata Kunci: Lombok Utara, ambang batas, defisit, durasi, indeks, DAS Putih, DAS Sokong, DAS Sidutan, DAS Reak
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 13 Jun 2022 02:56
Last Modified: 13 Jun 2022 02:56
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/29329

Actions (login required)

View Item View Item