COST ANALYSIS PENGGUNAAN TERAPI SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA MUTIARA SUKMA NTB TAHUN 2020

IMANIA, WAHYUNINGSIH (2022) COST ANALYSIS PENGGUNAAN TERAPI SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA MUTIARA SUKMA NTB TAHUN 2020. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
�IMANIA WAHYUNINGISH.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Skizofrenia merupakan gangguan jiwa kronis yang menyebabkan distorsi dalam berpikir, persepsi, emosi, bahasa, rasa, dan perilaku yang dapat diterapi dengan antipsikotik tunggal maupun kombinasi. Pengobatan skizofrenia diberikan seumur hidup sehingga berdampak pada tingginya biaya pengobatan. Tingginya angka penderita skizofrenia dan beban pengobatan menyebabkan perlu dilakukan analisis biaya. Tujuan penelitian adalah mengetahui biaya total rata-rata pengobatan terapi skizofrenia rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma NTB tahun 2020. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analisis deskriptif biaya langsung (direct cost) dengan perspektif rumah sakit. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 105 pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma NTB tahun 2020. Sumber data penelitian bersifat retrospektif menggunakan data sekunder berupa rekam medis dan data keuangan. Data yang diambil yaitu biaya langsung medis pasien yang didiagnosa skizofrenia (F.20) selanjutnya dilakukan analisis statistik deskriptif dengan microsoft excel dan uji komparatif dengan uji Mann-Whitney pada SPSS. Hasil penelitian menunjukkan penderita skizofrenia tertinggi yaitu skizofrenia paranoid (F20.0) (94%) yang didominasi oleh jenis kelamin laki-laki (73,3%), berusia 36-45 tahun (31%), dengan tingkat pendidikan rendah (33.33%). Lama rawat inap pasien skizofrenia rata-rata terbanyak selama 8-14 hari (60%). Penggunaan antipsikotik tunggal dan kombinasi tertinggi masing-masing risperidon (46.4%) dan risperidon-klozapin (42%). Komponen biaya terbesar adalah biaya kamar rawat inap (40%) yang diikuti oleh biaya asuhan keperawatan (23%), dokter konsultan (10,8%), dokter umum (8,8%), IGD (8,4%), psikolog (3,62%), pemeriksaan laboratorium (1,8%), obat antipsikotik (1,8%), obat nonantipsikotik (0,9%), gizi (0,43%), apoteker (0,32%), bahan medis habis pakai (0,08%), dan pendaftaran (0,05%). Total rata-rata biaya langsung medis per pasien sebesar Rp 4.150.421,62 ± 1.241.537,16.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata kunci: skizofrenia, antipsikotik, analisis biaya, perspektif rumah sakit
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Program Studi Farmasi
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 11 Aug 2022 23:15
Last Modified: 11 Aug 2022 23:15
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/30520

Actions (login required)

View Item View Item