ISTILAH PERTANIAN BAHASA SASAK DI DESA SURABAYA UTARA KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Irawan, Juhaidi (2014) ISTILAH PERTANIAN BAHASA SASAK DI DESA SURABAYA UTARA KABUPATEN LOMBOK TIMUR. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
BAB I.rtf

Download (86kB)
[img] Text
BAB II.rtf

Download (167kB)
[img] Text
BAB III.rtf

Download (127kB)
[img] Text
BAB IV dan V.rtf

Download (1MB)

Abstract

Masalah utama yang dikaji dalam penelitian ini adalah bentuk dan makna istilah pertanian bahasa Sasak yang terdapat di desa Surabaya Utara Kabupaten Lombok Timur. Batasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini tidak mencakup bidang pertanian secara umum seperti, perikanan, peternakan dan mikroba, melainkan bidang pertanian sebatas kegiatan bercocok tanam atau kegiatan pemanfaatan sebidang lahan untuk membudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak teknik sadap dan metode cakap teknik pancing dengan teknik lanjutan cakap semuka dan teknik pendukung yaitu teknik catat. Pada metode analisis data digunakan metode deskriptif kualitatif serta dengan metode padan ekstralingual dengan teknik hubungan banding menyamakan. Dalam hal penyajian hasil analisis data digunakan metode formal dan informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa istilah-istilah yang terkumpul dan tersusun merupakan uraian dalam bentuk kamus istilah pertanian bahasa Sasak yang tersusun berdasarkan alfabet. Istilah-istilah tersebut terdiri atas bentuk dasar, (contohnya, ampar, ansoh, beneq, botor, dan embot), bentuk turunan, (contohnya, pengamparan, bantaran, pengempen, taletan, dan embotan), bentuk pengulangan atau reduplikasi, (contohnya, embang-embang, embas-embas, etaq-etaq dan ewong-ewong), bentuk majemeuk (contohnya, ambon jamaq, bait mase, senain basong, musim ketaun dan musim kebalit), dan bentuk frasa (contohnya, songkoq kere, dan songkoq tereng). Dilihat dari kategorinya, istilah pertanian bahasa Sasak memiliki tiga kategori yaitu, berkategori nomina (n), (contohnya, awis, tenggale, pengamparan, bantaran, dan beneq), berkategori verba (v), (contohnya, ngawis, ngampar, garo, nenggale dan mataq), dan berkategori adjektiva (a), (contohnya, tais, gowok, lekok, lepek dan odaq). Dari ketiga kategori tersebut, didominasi oleh nomina dan verba, sedikit sekali dalam bentuk adjektiva. Dilihat dari segi makna, beberapa istilah pertanian bahasa Sasak yang ditemukan, ada beberapa istilah yang bermakna unik, yakni tidak memiliki padanan dalam bahasa Indonesia (contohnya, ampar, embang-embang, kebagan, mangkles, dan ngujang). Istilah bermakna unik tersebut dideskripsikan secara rinci sesuai dengan kaedah perkamusan secara umum.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kamus Istilah, Pertanian, dan Makna Unik
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 09 May 2018 00:40
Last Modified: 09 May 2018 00:40
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/3568

Actions (login required)

View Item View Item