ALIH KODE DALAM WACANA JUAL-BELI SANDANG DI PASAR KEBONROWE AMPENAN UTARA

Kusuma, Indra Wijaya (2011) ALIH KODE DALAM WACANA JUAL-BELI SANDANG DI PASAR KEBONROWE AMPENAN UTARA. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
BAB I-IV.doc

Download (229kB)

Abstract

Alih kode merupakan peristiwa peralihan antara kode yang satu ke kode yang lain. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai wujud kode, arah alih kode, dan faktor penyebab terjadinya peristiwa alih kode dalam wacana jual-beli sandang di pasar Kebonrowe, Ampenan Utara. Berdasarkan permasalahan di atas penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kode yang dipergunakan oleh masyarakat tutur yang melakukan transaksi jual-beli di pasar Kebonrowe, Ampenan Utara serta menjelaskan arah alih kode dan faktor penyebabnya. Adapun sumber data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu masyarakat tutur bilingual di lingkungan Kebonrowe, Ampenan Utara. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah masyarkat tutur bilingual yang berada di lingkungan Kebonrowe, Ampenan Utara, sedangkan sampelnya adalah masyarakat tutur bilingual yang terdapat di lingkungan Kebonrowe, Ampenan Utara yang melakukan teransaksi jual-beli sandang. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ialah metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC). Sedangkan metode yang digunakan dalam menganalisis adalah metode padan intralingual dan padan ekstralingual. Kemudian metode hasil penganalisisan data penelitian ini menggunakan metode formal dan informal. Wujud kode yang terdapat pada wacana jual-beli sandang meliputi bahasa Sasak, bahasa Indonesia, dan bahasa Arab. Sedangkan arah alih kode dalam wacana jual-beli sandang terdiri atas empat arah alih kode, yakni : (1) alih kode dalam bahasa Sasak ke dalam bahasa Indonesia; (2) alih kode dalam bahasa Sasak ke dalam bahasa Asing; (3) alih kode dalam bahasa Indonesia ke dalam bahasa Sasak; dan (4) alih kode dalam bahasa Indonesia ke dalam bahasa Asing. Dilihat dari berbagai kondisi dalam wacana jual-beli sandang terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya peristiwa alih kode, yaitu : (1) faktor emosi, baik pada pihak pembeli maupun penjual; (2) maksud-maksud khusus yang dimiliki oleh pembeli; (3) penjual ingin menyesuaikan dengan kode yang digunakan oleh pembeli; (4) ekspresi keterkejutan pembeli; (5) penjual ingin meyakinkan pembeli; dan (6) pembeli dan penjual ingin merasa lebih akrab.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): ekspresi keterkejutan pembeli
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 19 May 2018 02:51
Last Modified: 19 May 2018 02:51
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/3927

Actions (login required)

View Item View Item