Laboratorium Virtual dan Aplikasinya dalam Pembelajaran fisika

Gunawan, Gunawan and Harjono, Ahmad and Sahidu, Hairunnisyah and Sugiana, I Nyoman and Suranti, Ni Made Yeni and Nisrina, Nina and Ekasari, Ria Rizki and Kusdiastuti, Mahesti and Hastuti, Andriyani and Dewi, Shinta, Mutiara and Arianti, Baiq Ida and Sari, Putri Iman (2017) Laboratorium Virtual dan Aplikasinya dalam Pembelajaran fisika. Arga Puji Press, Mataram. ISBN 978-602-6800-40-4

[img]
Preview
Text
Laboratorium Virtual dan Aplikasinya dalam Pembelajaran Fisika.pdf

Download (283kB) | Preview

Abstract

Buku ini dapat digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa, guru, dosen, maupun peneliti yang tertarik dengan penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran. Laboratorium virtual merupakan salah satu bagian dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Perkembangan teknologi informasi menyediakan kesempatan untuk membangun dan menggunakan animasi komputer untuk pembelajaran yang berorientasi pada representasi mikroskopik. Hal ini dapat diwujudkan dengan bantuan animasi komputer, karena animasi komputer dapat memvisualisasikan proses-proses abstrak yang mustahil dilihat atau dibayangkan. Peran TIK dalam pendidikan menjadi semakin penting dan kepentingan ini akan terus berkembang di abad 21. Pendidikan abad 21 adalah pendidikan yang terhubung dengan perkembangan TIK yang telah banyak memunculkan inovasi dan peluang baru. Hal ini kemudian juga berimplikasi pada pembelajaran fisika. Pendidikan fisika saat ini dihadapkan pada permasalahan masih minimnya tingkat capaian hasil belajar siswa. Penguasaan konsep fisika yang rendah diantaranya disebabkan oleh pembelajaran yang belum optimal. Selain faktor model pembelajaran yang masih monoton dan berpusat pada guru, kendala lainnya terkait masih minimnya peralatan eksperimen fisika. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan laboratorium adalah sumber daya yang mencakup bahan dan peralatan, ruang dan perabot, tenaga laboran, serta teknisi. Ketersediaan sumber daya tersebut secara memadai jelas akan menunjang pelaksanaan kegiatan laboratorium, sebaliknya keterbatasan alat dan bahan sering menjadi alasan bagi pendidik untuk tidak melakukan kegiatan laboratorium. Selain itu, perlu pula diingat bahwa tidak semua percobaan dapat dilakukan secara nyata di laboratorium, bukan hanya karena tidak ada alatnya, tetapi karakteristik percobaan itu sendiri yang melibatkan proses dan konsep-konsep abstrak. Untuk itulah diperlukan sebuah alternatif agar kegiatan eksperimen, termasuk pada konsep-konsep abstrak tetap dapat dilakukan. Fisika yang terdiri dari beberapa konsep yang konkrit dan abstrak memerlukan media pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami berbagai konsep-konsep tersebut. Selain itu, media pembelajaran dapat membantu keaktifan dan kreativitas siswa dalam belajar sehingga siswa dpaat dengan mudah menyelesaikan permasalahan fisika yang dihadapinya. Salah satu alternatif solusinya adalah dengan mengembangkan dan memanfaatkan laboratorium virtual, apalagi jika dikaitkan dengan pembelajaran pada konsep abstrak dalam sains. Laboratorium virtual yang diintegrasikan dalam proses pembelajaran, menyediakan fitur-fitur menarik dan variabel yang sesuai dengan konsep-konsep konkrit maupun abstrak. Sebuah laboratorium virtual yang komprehensif mensimulasikan lingkungan sebenarnya untuk siswa, sehingga mempermudah mereka dalam memahami konsep-konsep fisika yang ada. Selain memungkinkan guru untuk menyesuaikan kurikulum konvensional, laboratorium virtual memungkinkan siswa untuk mengembangkan ide-ide mereka sendiri dan mengidentifikasi masalah-masalah yang diberikan. Selain itu, penggunaannya cocok untuk pengaturan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Hal ini disebabkan karena siswa akan lebih leluasa dan terfokus dalam mencari variabel terkait dengan permasalahan yang diberikan terutama dalam pembelajaran fisika yang terdiri dari banyak konsep konkrit dan abstrak. Penggunaan laboratorium virtual dalam proses pembelajaran mampu membentuk dan meningkatkan kemampuan tingkat tinggi (high order thinking skill) siswa. Salah satu kemampuan siswa dalam menciptakan dan mengolah suatu ide sebagai sebuah solusi disebut dengan kreativitas. Kreativitas adalah hal yang muncul dari ide-ide baru yang akan disebut kreatif jika hal tersebut selain baru juga berguna. Kreativitas mengarah pada aktivitas manusia yang memiliki kemampuan tertentu. Dalam hal ini, tindakan atau aktivitas yang dilakukan merupakan perpaduan antara rasionalitas dan hati nurani manusia. Kreativitas muncul karena adanya semangat pada kegiatan atau pekerjaan yang sedang dilakukan, adanya kelancaran pemikiran dalam menghasilkan berbagai ide cemerlang, serta adanya kemampuan untuk bereksperimen sehingga menemukan sesuatu yang bermanfaat. Dengan munculnya kreativitas dalam diri setiap siswa akan membantu proses pemecahan suatu masalah. Ide-ide yang timbul sebagai bentuk dari pengembangan konsep yang ada akan mempermudah siswa untuk menganalisis dan menginterpretasikan sebuah permasalahan. Memecahkan masalah merupakan suatu aktivitas dasar bagi manusia karena kehidupan ini memang berhadapan dengan masalah. Pemecahan masalah berfokus pada penggunaan pengalaman dan pengetahuan masa lalu, berpikir secara mendalam, dan menggunakan keterampilan kognitif untuk memecahkan masalah baru. Proses ini tidak hanya membantu memecahkan masalah, tapi juga bisa mendorong siswa untuk berinteraksi maupun berdiskusi dengan teman sebaya dan mengembangkan keterampilan kognitif mereka. Proses pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah siswa sehingga mereka mampu menganalisis konsep dengan benar adalah pembelajaran yang kondusif dan menarik. Beberapa proses tersebut dapat ditelaah melalui buku teks ini. Buku ini memberikan gambaran dan fakta yang jelas mengenai pengaruh beberapa model pembelajaran yang dibantu dengan media virtual terhadap kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Hal ini terlihat dari beberapa hasil penelitian yang dipaparkan secara detail mengenai pengaruh positif dari media virtual terhadap kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah siswa setelah belajar menggunakan model pembelajaran tertentu. Dalam media virtual terdapat peralatan dan bahan serupa yang digunakan dalam eksperimen nyata. Laboratorium virtual dimaksudkan untuk memberikan pengalaman untuk menggunakan, mendapatkan dan meningkatkan keterampilan proses ilmiah. Siswa yang menggunakan media virtual seperti laboratorium virtual untuk belajar memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam memahami dan menjelaskan kembali apa yang telah dipelajarinya. Guru sebagai fasilitator juga harus mengenalkan terlebih dahulu media virtual yang akan digunakan untuk memperoleh gambaran kegiatan yang akan dilakukan dan memotivasi belajar siswa agar pembelajaran yang terlaksana dapat terarah dengan baik untuk meningkatkan penguasaan konsep, memecahkan masalah dalam fisika dan juga meningkatkan kreativitas siswa dalam belajar. Oleh karena itu, buku ini menyediakan penjelasan mengenai penggunaan media virtual di sekolah menengah atas melalui hasil-hasil penelitian.

Item Type: Book
Keywords (Kata Kunci): virtual laboratory, penguasaan konsep fisika, kreativitas, kemampuan pemecahan masalah fisika
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
L Education > L Education (General)
Q Science > Q Science (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Depositing User: Dr. Gunawan M.Pd
Date Deposited: 29 May 2018 07:45
Last Modified: 29 May 2018 08:09
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/4392

Actions (login required)

View Item View Item