PENGGUNAAN PERMAINAN CONGKLAK BERMODIFIKASI UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNISI ANAK USIA 4-5 TAHUN DI PAUD AL-BANNA TAHUN AJARAN 2012/2013

FATIMAH, FATIMAH (2013) PENGGUNAAN PERMAINAN CONGKLAK BERMODIFIKASI UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNISI ANAK USIA 4-5 TAHUN DI PAUD AL-BANNA TAHUN AJARAN 2012/2013. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
jurnal fatimah.docx

Download (101kB)

Abstract

Direktorat PAUD Depdiknas menyatakan bahwa PAUD adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik dan non fisik, dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral spiritual), motorik, akal-pikir, emosional dan social yang tepat dan benar agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal (Isjoni,2010:20). Pada hakekatnya anak usia dini, baik pada satuan pendidikan TPA, Kelompok Bermain, maupun Prasekolah (TK) adalah dalam proses perkembangan. Pembentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang optimal, baik sehat secara fisik maupun psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh dan kembang pada usia dini. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang secara terminologi disebut sebagai anak usia prasekolah. Usia demikian merupakan masa peka bagi anak. Para ahli menyebut sebagai masa golden age, dimana perkembangan kecerdasan pada masa ini mengalami peningkatan sampai 50 %. Pada masa ini terjadinya pematangan fungsi – fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungannya (Isjoni,2010:19). Pada masa golden age, anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, baik dari segi kognitif, emosi, fisik motorik maupun sosial emosional. Perkembangan anak berlangsung dalam proses yang menyeluruh. Karena itu pemberian stimulasinya pun perlu berlangsung dalam kegiatan yang menyeluruh. Perkembangan kognitif pada anak diharapkan dapat berkembang sesuai dengan tahapan usia anak, untuk itu perlunya penerapan metode yang tepat untuk mengembangkannya. Dengan memiliki kemampuan kognitif yang baik maka akan bermanfaat untuk dirinya sendiri dan masa yang akan datang, karena dengan memiliki kemampuan kognitif anak dapat mengembangkan aspek-aspek yang lain yang ada pada dirinya. Pertumbuhan (growth) dan perkembangan (development) sebenarnya memiliki makna yang berbeda, tetapi antara keduanya tidak dapat dipisahkan. Pertumbuhan menunjukkan arti perubahan kuantitatif, pertambahan dalam ukuran dan struktur. Sejalan dengan pertumbuhan otak anak, dia memiliki kapasitas belajar lebih besar untuk belajar, mengingat dan bernalar. Perkembangan dapat didefinisikan sebagai kemajuan terurut berkesinambungan, perubahan-perubahan koheren (menyatu). Kemajuan artinya perubahan itu berlanjut ke arah depan. Terurut dan koheren, artinya terdapat relasi tertentu antara perubahan yang sedang terjadi dan apa yang dilalui atau berikutnya (Hurlock,1978:154). Perkembangan kognisi tidak hanya berisi kumpulan-kumpulan informasi yang terpisah, tetapi lebih pada pembentukan kerangka kerja untuk mengerti apa yang ada di sekitarnya. Kemampuan kognisi diperlukan oleh anak dalam rangka mengembangkan pengetahuanya, misalnya membedakan bentuk, mengenal warna, menghitung dan mengenal angka dari apa yang dilakukan oleh anak. Pengembangan kognisi di Taman Kanak – Kanak dan lembaga pendidikan sejenis lainnya biasanya juga dikenal dengan istilah pengembangan daya pikir. Dari hasil observasi pada kegiatan pembelajaran di PAUD Al-Banna, perkembangan kognisi anak yang terlihat pada saat proses pembelajaran seperti membedakan bentuk, mengenal warna, kemampuan anak dalam berhitung masih belum optimal. Hal tersebut disebabkan karena faktor kebosanan anak menggunakan permainan itu saja. Ini ditunjukkan dengan ketidak inginan anak memperhatikan guru pada saat menanyakan permainan yang dipakai serta yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 6 orang anak dari 13 anak karena menurut observasi dari 13 orang anak tersebut ada 6 anak yang berusia 4-5 tahun yang kurang baik perkembangan kognisinya dan masih perlu ditingkatkan kemampuan kognisinya, ini dapat dilihat dari kemampuan membedakan warna, bentuk, menghitung banyak benda dan memahami konsep yang berlawanan masih kurang, sedangkan sisanya sudah pernah menjadi sampel pada penelitian perkembangan kognitif sebelumnya sehingga kemampuan kognisi mereka sudah berkembang. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah memilih permainan yang bisa menarik perhatian anak yang belum dimainkan oleh anak untuk mengembangkan kemampuan kognisinya, oleh sebab itu peneliti memilih alat permainan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Disini peneliti memilih permainan congklak untuk dimainkan oleh anak karena permainan congklak dalam penelitian ini anak dapat mengenal bentuk, mengenal warna, menghitung, serta mengenal konsep makna yang berlawanan. Dari permainan tersebut anak sudah bisa mengembangkan aspek kognitifnya. Karena perkembangan kognitif merupakan proses berpikir yang berupa kemampuan untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan sesuatu. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti akan mengangkat masalah tentang " Penggunaan Permainan Congklak bermodifikasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognisi Anak Usia 4 – 5 Tahun Di PAUD Al-Banna Tahun Ajaran 2012 / 2013 ".

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): KEMAMPUAN KOGNISI
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 20 Jul 2018 02:25
Last Modified: 20 Jul 2018 02:25
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/6315

Actions (login required)

View Item View Item