PAHLAWAN, RIZAL (2018) PRODUKSI ANTIBODI POLIKLONAL TERHADAP EKSTRAK DAGING BABI (Sus vittatus) YANG DIPANASKAN PADA SUHU 70°C, 80°C, DAN 100°C SELAMA 30 MENIT. S1 thesis, Universitas Mataram.
|
Text
JURNAL RIZAL PAHLAWAN (B1D014222) .pdf Download (322kB) | Preview |
Abstract
Tujuan utama penelitian ini adalah menghasilkan antibodi poliklonal yang spesifik terhadap daging babi, dengan penggunaan vaksin ekstrak daging babi tanpa dipanaskan (P0), dipanaskan pada suhu 70°C (P1), 80°C (P2) dan 100°C (P3). Empat ekor kelinci lokal masing-masing divaksinasi dengan ekstrak daging P0, P1, P2, dan P3 secara subkutan di bagian punggung dan intra perotonial (IP). Konsentrasi vaksin yang digunakan 200 μg/ekor, dengan penyuntikan 100 μl/10 titik pada bagian punggung dan 1000 μl intra perotonial (IP). Vaksinasi dilakukan sebanyak 3 kali dengan jarak 10 hari. Serum diambil sebanyak 4 kali masing- masing sebelum vaksinasi pertama, ke dua, dan 10 hari pasca vaksinasi ke tiga. Antibodi dipurifikasi dari serum yang diambil 10 hari pasca vaksinasi menggunakan amonium sulfat pada konsentrasi 10% dan 50% yang dilanjutkan dengan proses dialisis. Sebagai control digunakan serum normal dari kelinci yang tidak divaksinasi. Antibodi yang dihasilkan diuji dengan metode immunodot-blot menggunaka membran nitroselulose (NC). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antibodi berhasil diperoleh dari ekstrak daging babi mentah atau tanpa dipanaskan (P0) dan yang dipanaskan pada suhu 70°C (P1), 80°C (P2), dan 100°C (P3), ditandai dengan timbulnya dot-dot yang bewarna keunguan pada membran NC. Antibodi yang diperoleh dari vaksinasi menggunakan ekstrak daging yang dipanaskan pada suhu 70°C mempunyai potensi yang sama dengan yang divaksinasi dengan ekstrak daging mentah yakni hanya dapat mendeteksi antigen daging mentah dan antigen daging babi yang dipanaskan pada suhu 70°C. Semua antibodi yang dihasilkkan dalam penelitian ini tidak dapat mendeteksi antigen estrak daging babi yang dipanaskan pada suhu 80°C dan 100°C. Antibodi P2 dan P3 hanya dapat mendeteksi antigen daging babi mentah saja tetapi dalam intesitas lebih rendah daripada antibodi dari daging mentah dan pemanasan 70°C. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan ekstrak daging babi efektif menghasilkan antibodi poliklonal pada pemanasan maksimum 70°C selama 30 menit. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengembangan immunodiagnostik menggunakan antibodi poliklonal yang dihasilkan dari ekstrak daging babi yang dipanaskan pada suhu 70°C. Kata kunci :
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Keywords (Kata Kunci): | Antibodi poliklonal, Daging babi, Imunisasi, Purifikasi antibodi, Immunodot- blot. |
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Fakultas Peternakan |
Depositing User: | M Jafar Jafar |
Date Deposited: | 29 Sep 2018 03:20 |
Last Modified: | 29 Sep 2018 03:20 |
URI: | http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/8018 |
Actions (login required)
View Item |