DAMPAK PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA GARAM RAKYAT (PUGAR) TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETAMBAK GARAM DI KABUPATEN LOMBOK BARAT

Khaerunnisah, Khaerunnisah (2016) DAMPAK PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA GARAM RAKYAT (PUGAR) TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETAMBAK GARAM DI KABUPATEN LOMBOK BARAT. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
7 PEMBAHASAN.docx

Download (975kB)

Abstract

Garam merupakan salah satu sumberdaya perikanan dan kelautan yang memiliki potensi ekonomis yang cukup besar. Selain itu garam juga merupakan komoditas pendukung bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh hampir semua masyarakat. Akan tetapi kehidupan petani garam di Indonesia masih dihargai pada kondisi yang termarginalkan. Melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pemerintah melaksanakan Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) untuk peningkatan kesempatan kerja, kesejahteraan petambak garam rakyat dan pelaku usaha garam rakyat lainnya dalam upaya mendukung swasembada garam nasional, baik garam konsumsi maupun garam industri. Program PUGAR diharapkan mampu meningkatkaan kualitas produksi dan produktivitas di tingkat lahan tambak garam (on farm) melalui penguatan kapasitas petambak. Penelitian bertujuan: (1) Menganalisis dampak Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) terhadap produksi dan pendapatan petambak garam di Kabupaten Lombok Barat; (2) Mengetahui kendala yang dihadapi oleh petani petambak garam di Kabupaten Lombok Barat; (3) Mengetahui persepsi masyarakat terkait Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) di Kabupaten Lombok Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Lombok Barat menggunakan data tahun 2015. Penelitian dilakukan di dua kecamatan yaitu Kecamatan Sekotong dan Kecamatan Lembar secara purposive Sampling atas pertimbangan kedua kecamatan tersebut terdapat petambak garam (rebus dan ladang) yang mendapat bantuan progam PUGAR. Kecamatan Sekotong terdiri atas sembilan desa dan setiap kecamatan ditetapkan dua desa secara purposive sampling yaitu Desa Cendi Manik dan Desa Sekotong Barat. Kecamatan Lembar terdiri 10 desa dan disetiap kecamatan ditetapkan dua desa secara purposive yaitu Desa Lembar Utara dan Desa Lembar Selatan atas pertimbangan daerah-daerah tersebut terdapat kelompok penerima bantuan Program PUGAR. Penentuan responden garam rebus menggunakan “Proporsional random sampling” sebanyak 36 orang diambil 10% dari total penerima bantuan PUGAR dan garam ladang menggunakan metode “sensus” sebanyak 12 orang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian merupakan data kualitatif dan data kuantitatif, sedangkan sumber data merupakan data primer dan data sekunder. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) di Kabupaten Lombok Barat berdampak terhadap peningkatan produksi dan pendapatan petambak garam. Hal ini ditunjukkan oleh: rata-rata produksi garam sebelum Program PUGAR sebesar 56 kg/proses produksi atau 1.120 kg/bulan dan setelah adanya Program PUGAR meningkat menjadi 64 kg/proses produksi atau 1.280 kg/bulan (meningkat 12,5%). Sementara rata-rata produksi garam ladang sebelum Program PUGAR sebesar 1.500 kg/proses produksi/(LLG 0,9 ha) atau 1.667 kg/ha dan setelah Program PUGAR meningkat menjadi 1.800 kg/proses produksi/(LLG 0,9 ha) atau 2.000 kg/ha (meningkat sebesar 16%). Rata-rata pendapatan petambak garam rebus sebelum program PUGAR yaitu Rp 87.300/proses produksi atau Rp 1.746.000/bulan dan setelah Pogram PUGAR meningkat menjadi Rp 104.340/proses produksi atau Rp 2.088.300/bulan (meningkat sebesar 16,39%). Sementara pendapatan petambak garam ladang sebelum Program PUGAR Rp 245.087/proses produksi/(LLG 0,9 ha) atau Rp 272.319/ha dan setelah Program PUGAR meningkat Rp 349.023/proses produksi/(LLG 0,9 ha) atau Rp 387.803/ha meningkat sebesar 39,41%; (2) Kendala utama yang dihadapi oleh petambak garam rebus maupun garam ladang Program PUGAR adalah harga garam masih rendah, dan pemasaran tidak lancar. Kendala lain juga yang dihadapi oleh petambak garam ladang keterbatasan ilmu pengetahuan anggota kelompok (penggunaan geoisolator), dan kadar NaCl garam masih rendah (belum memenuhi standar garam industri); (3) Persepsi petambak garam terkait adanya program PUGAR di Kabupaten Lombok Barat, pada garam rebus memberikan dampak positif (78%) dan dampak negatif (22%) sementara itu garam ladang memberikan dampak positif (67%) dan dampak negatif (33%). Kata Kunci:

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR), Garam, Produksi, Pendapatan, Sistem Rebus dan Sistem Ladang.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: M Jafar Jafar
Date Deposited: 10 Oct 2018 01:14
Last Modified: 10 Oct 2018 01:14
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/8509

Actions (login required)

View Item View Item