ANALISIS KINERJA EKONOMI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN IRIGASI AIR TANAH DI KECAMATAN PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR

HARJUNADI, HARJUNADI (2015) ANALISIS KINERJA EKONOMI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN IRIGASI AIR TANAH DI KECAMATAN PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI JUNA.docx
Restricted to Repository staff only

Download (257kB)

Abstract

Secara nasional, jagung merupakan tanaman terpenting setelah padi dan perannya semakin meningkat setiap tahun sejalan dengan pertambahan penduduk, peningkatan usaha peternakan, dan berkembangnya industri pangan yang berbahan baku jagung. Peningkatan produksi jagung dalam negeri berkaitan erat dengan perkembangan industri pangan dan pakan. Pesatnya pertumbuhan produksi jagung juga merupakan hasil dorongan inovasi teknologi budidaya jagung, terutama jagung hibrida. Jagung hibrida merupakan bahan baku industri pakan sehingga perubahan teknologi tersebut sejalan dengan perubahan struktur permintaan jagung. Usaha tani jagung hibrida bersifat komersial, sangat intensif menggunakan masukan, dan memberikan keuntungan yang lebih besar sehingga dapat menjadi sumber pendapatan bagi petaninya. Dengan demikian, di masa yang akan datang, usahatani jagung Indonesia akan didominasi oleh jenis Hibrida. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan jagung nasional, memberi peluang agribisnis jagung melalui peningkatan produksi dan produktivitas (Departemen Pertanian, 2012). Menurut Direktorat Jendral Tanaman Pangan (2015), jumlah produksi jagung dalam negeri pada tahun 2014 yaitu sebesar 19.127.409 ton sedangkan konsumsi jagung dalam negeri yaitu sebesar 19.974.076 ton yang terdiri dari konsumsi langsung sebesar 426.421 ton, kebutuhan pakan sebesar 12.238.472 ton, dan bahan baku industri membutuhkan 7.221.076 ton. Selanjutnya jumlah produksi jagung dalam negeri pada tahun 2015 meningkat yaitu sebesar 20.313.731 ton dengan kebutuhan jagung sebesar 22.097.677 ton yang terdiri dari konsumsi langsung sebesar 421.512 ton, kebutuhan pakan sebesar 13.707.089 ton, dan bahan baku industri membutuhkan 7.908.135 ton sehingga terdapat kesenjangan antara produksi dan konsumsi jagung dalam negeri pada tahun 2014 sebesar 846.667 ton dan pada tahun 2015 sebesar 1.783.946 ton. Maka pemenuhan kebutuhan dalam negeri pada akhirnya harus di penuhi dengan jagung impor. Impor jagung pada tahun 2014 sebesar 2.700.000 ton dan pada tahun 2015 sebesar 1.783.946 ton. Upaya pemerintah untuk meningkatkan jumlah produksi jagung dalam negeri pada tahun 2015 melalui program “PAJALE” yang diutamakan pelaksanaannya di lahan irigasi. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) untuk mengetahui jumlah dan nilai penggunaan input produksi usahatani jagung hibrida pada lahan irigasi air tanah di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur, (2) untuk mengetahui pendapatan, rentabilitas usahatani, dan efisiensi usahatani jagung hibrida pada lahan irigasi air tanah di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur, (3) untuk mengetahui masalah dan hambatan yang dihadapi petani dalam melakukan usahatani jagung hibrida pada lahan irigasi air tanah di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif dengan unit analisis yaitu petani yang mengusahakan jagung hibrida di Kecamatan Pringgabaya. Daerah penelitian ditentukan secara “purposive sampling”, penentuan unit sumur bor ditentukan secara “sensus”, dan penentuan jumlah responden ditentukan secara “random sampling”. Jenis data yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif dimana sumber data berasasl dari data primer dan data skunder. Variabel-variabel yang diukur adalah biaya produksi, produksi, harga, nilai produksi, pendapatan, efisiensi ekonomi, dan rentabilitas usaha. Analisis data yang digunakan analisis biaya dan pendapatan, analisis efisiensi usahatani, dan analisis rentabilitas. Berdasarkan hasil analisis Jumlah dan nilai input produksi usahatani Jagung hibrida pada lahan Irigasi Air Tanah di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur adalah sebesar 5.687.978,22 yang terdiri dari biaya tetap sebesar tetap Rp 1.399.759.83 dan biaya variable sebesar Rp 4.288.218,39.Pendapatan yang diterima petani jagung hibrida pada lahan irigasi air tanah sebesar Rp 7.188.777,05 dengan efisiensi usahatani sebesar 2,57, dan rentabilitas usahatani sebesar 142,13. Masalah yang paling mempengaruhi kegiatan usahatani jagung hibrida adalah serangan hama dan penyakit, sehingga berpengaruh terhadap menurunnya hasil produksi jagung hibrida. Selain itu, masalah yang menjadi hambatan adalah pengairan, dimana petani responden usahatani jagung dalam melakukan usahataninya kesulitan terhadap pengairan disebabkan karena umur mesin yang cukup lama. Saran dari penelitian ini yaitu: (1) disarankan kepada petani agar lebih intensif dan tanggap dalam pemberantasan serangan hama dan penyakit yang dapat menggangu usahatani jagung dan berpengaruh terhadap menurunnya produksi jagung hibrida, (2) disarankan kepada pemerintah agar meningkatkan kerjasama dengan petani jagung hibrida dengan memberikan bantuan berupa sumur bor dan bahan bakarnya sehingga dapat meminimalisasi biaya produksi yang dikeluarkan petani.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): petanjagung, sumur bor
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: M Jafar Jafar
Date Deposited: 15 Oct 2018 02:23
Last Modified: 15 Oct 2018 02:23
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/8651

Actions (login required)

View Item View Item