ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN SEMBALUN KABUPATEN LOMBOK TIMUR

ALIYA, ALIYA (2015) ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN SEMBALUN KABUPATEN LOMBOK TIMUR. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img]
Preview
Text
JURNAL.pdf

Download (318kB) | Preview

Abstract

Penelitian bertujuan untuk: (1) Mengetahuijenis dan jumlah input yang digunakan petani dalam usahatani bawang merah di Kecamatan Sembalun; (2) Menganalisis biaya dan pendapatan petani pada usahatani bawang merah di Kecamatan Sembalun; (3) Menganalisis efisiensi usahatani bawang merah berdasarkan biaya produksi yang dikeluarkan dan total penerimaan yang diperoleh; dan (4) Menganalisis efisiensi penggunaan input pada usahatani bawang merah di Kecamatan Sembalun.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei.Unit analisis dalam penelitian ini adalah usahatani bawang merah yang dilakukan petani di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Penentuan daerah penelitian digunkan metode purposive sampling, penentuan respondendilakukan dengan caraquota sampling. Analisis yang digunakan yaitu meliputi: (1) identifikasi jumlah dan jenis input; (2) analisis biaya dan pendapatan; (3) analisis efisiensi usahatani; dan (4) analisis efisiensi penggunaan input dengan mengaplikasikan fungsi produksi yaitu fungsi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Rata-rata luas lahan garapan yang diusahakan petani di Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur seluas 0,34 ha dengan kisaran 0,20–0,70 ha. Sarana yang digunakan meliputi pupuk organik dan anorganik serta beberapa jenis pestisida, yaitu: (a) Bibit; (b) Pupuk Urea; (c) NPK-ponska; (d) SP-36; (e) ZA; (f) Pupuk Organis; (g) Pestisida Pesmor; (h) Antrakol; (i) Super-king; dan (j) Endor. Rata-rata penggunaan bibit per luas lahan garapan sebanyak 400,13 kg/LLG dan per hektarnya sebesar 1172,53 kg/ha. Penggunaan pupuk pada petani bawang merah ini rata-rata yang paling tinggi penggunaannya adalah pupuk organik yaitu sebesar 605,00 kg/LLG atau 1772,89 kg/ha. Pestisida yang digunakan yang paling tinggi adalah pestisida Pesmor sebesar 22,78 btl/ha ini dikarenakan pestisida ini dapat membantu menjaga tanaman dengan baik dari serangga atau hama penyakit; (2) Pendapatan petani yang diperoleh pada usahatani bawang merah di Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur sebesar Rp71.472.320,83 per luas lahan garapan atau Rp. 209.442.698,41 per hektar; (3) Penggunaan input Lahan, Urea, NPK-Ponska, SP36, Organik, Pestisida yang meliputi: Antrakol, Super-king, Endor dan TKLK belum efisien, sedangkan untuk penggunaan input bibit, ZA, pestisida (pesmor) dan TKDK tidak efisien; (4) Permasalahan yang dihadapi oleh petani responden dalam usahatani bawang merah di Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur adalah tenaga kerja, harga pupuk, harga pestisida dan harga jual bawang merah.Saran yang dapat dikemukakan adalah: (1) Petani dianjurkan untuk mengalokasikan inputlebih intensifsehingga lebih dapat meningkatkan produksi dan pendapatan; (2) Pemerintah dan dinas terkait sebaiknya melakukan kontrol dan pengawasan terutama terhadap penyediaan bibit agar kualitas bibit dapat lebih terjamin, serta dalam hal kebijakan harga-harga input output yang memihak pada petani. Kata Kunci :

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Efisiensi, Input produksi, bawang merah, sembalun
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: M Jafar Jafar
Date Deposited: 15 Oct 2018 02:23
Last Modified: 15 Oct 2018 02:23
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/8654

Actions (login required)

View Item View Item