ANALISIS OPTIMASI JARAK DAN BOBOT BETON PEMBERAT PIPA HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) BAWAH LAUT DIAMETER 10, 20 DAN 30 INCI Analysis of Optimization of Distance and Weight of Ballast Weight Under Sea High Density Polyethylene (HDPE) Pipelines 10,20 and 30 inches Diameter

HERWIN AEROPLAN, SAPUTRA (2023) ANALISIS OPTIMASI JARAK DAN BOBOT BETON PEMBERAT PIPA HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) BAWAH LAUT DIAMETER 10, 20 DAN 30 INCI Analysis of Optimization of Distance and Weight of Ballast Weight Under Sea High Density Polyethylene (HDPE) Pipelines 10,20 and 30 inches Diameter. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
TUGAS AKHIR_F1A016057_2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (12MB)
[img]
Preview
Text
ArtikelIlmiah_F1A016057_2023.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Pipa HDPE merupakan pipa termoplastik bertekanan dengan massa jenis yang lebih rendah dari pada massa jenis air laut, sehingga pipa akan terapung ketika berada di air laut. Pipa ini umumnya digunakan untuk keperluan transportasi fluida air dan gas dengan wilayah operasional di darat maupun di dasar laut. Pipa HDPE yang beroperasi di bawah laut, akan menerima beban/gaya-gaya lingkungan akibat gelombang dan arus. Adapun gaya-gaya lingkungan tersebut antara lain ialah gaya statis dan gaya dinamis. Gaya apung (FB) pipa merupakan gaya statis (hidrostatis) sedangkan gaya seret (FD), gaya angkat (FL), gaya inersia (FI) merupakan gaya-gaya dinamis (hidrodinamis). Besar kecilnya gaya-gaya tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah kedalaman laut (d), tinggi gelombang (H), diameter pipa (D) dan ketebalan dinding pipa (t). Kestabilan pipa HDPE bawah laut bergantung pada kemampuan pipa dalam mempertahankan kondisi semula, terhadap potensi kegagalan struktur akibat pengaruh gaya-gaya lingkungan tersebut. Karena bobot pipa HDPE yang ringan, pipa memerlukan bobot tambahan dengan besaran yang cukup untuk menjamin stabilitas pipa. Pemberat pipa diharapkan bukan hanya dapat memberikan bobot yang cukup bagi pipa untuk stabil tenggelam di dasar laut, namun pemberat pipa juga diharapkan dapat menjamin kestabilan pipa terhadap gaya dinamis yang bekerja pada pipa ketika pipa berada di dasar laut. Umumnya, pemberat pipa HDPE di desain dengan bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan (simetris atau asimetris), dan pemberat pipa HDPE biasanya berbentuk blok-blok (berjarak satu sama lain). Jarak dan bobot pemberat tersebut harus di optimasi, sehingga potensi terjadinya kegagalan struktur (buckling) pada pipa dapat di minimalisir. Optimasi jarak dan bobot pemberat pipa HDPE bertujuan untuk memperoleh jarak dan bobot pemberat pipa yang optimal, pada kondisi gaya statis dan dinamis. Jarak dan bobot pemberat tersebut harus di kalkulasikan dengan baik untuk menjamin ke-stabil-an pipa HDPE bawah laut. Untuk mendapatkan jarak dan bobot pemberat yang optimal, dapat dilakukan analisis optimasi jarak dan bobot pemberat pipa HDPE terhadap gaya-gaya lingkungan yang bekerja. Berdasarkan hasil analisis optimasi jarak dan bobot pemberat pipa HDPE PE 100 SDR 11/PN 16 diperoleh jarak optimal pemberat sebesar 25,8 m dengan bobot optimal pemberat sebesar 1.220 kg, untuk pipa HDPE diameter 10 inci. Pipa HDPE diameter 20 inci, diperoleh jarak optimal sebesar 36,8 m dengan bobot optimal sebesar 6.950 kg. Sedangkan untuk pipa HDPE diameter 30 inci diperoleh jarak optimal sebesar 46 m dengan bobot optimal sebesar 22.350 kg.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Pipa HDPE, pemberat pipa, buckling, hidrostatis, hidrodinamis
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik
Depositing User: Meike Megawati
Date Deposited: 31 Jul 2023 03:59
Last Modified: 31 Jul 2023 03:59
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/41878

Actions (login required)

View Item View Item