DETEKSI PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL ANAK PADA KELUARGA TIDAK UTUH

LOLA AUDREE ABATASYA, TUNGGA (2023) DETEKSI PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL ANAK PADA KELUARGA TIDAK UTUH. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
Skripsi Lola Audree Abatasya Tungga (Deteksi Perkembangan Sosial-Emosional Anak pada Keluarga Tid.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[img] Text
Draft Jurnal Lola Audree Abatasya Tungga (1).pdf

Download (96kB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif fenomenologis. Penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi, FGD, dan dokumentasi sebagai teknik untuk pengumpulan data di lapangan. Penelitian ini mengambil sampel dari warga Bagek Kembar dengan menggunakan teknik purpopsive sampling dengan sampel terpilih yaitu 13 orang yang terdiri dari 3 orang perangkat desa yaitu 1 orang Kader Posyandu, 1 orang ibu RT, dan 1 orang Kepala Lingkungan, adapula 5 orang tua pengasuh terdiri dari 2 orang bapak, 2 orang ibu, dan 1 orang bibi, dan 5 orang anak yang berada di keluarga tidak utuh lingkungan Bagek Kembar. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan metode kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang tumbuh dan berkembang dalam keluarga tidak utuh mengalami keterlambatan pada proses perkembangan sosial-emosionalnya yaitu seperti kurang pekanya anak terhadap teman sebaya, rendahnya kemampuan bersosialisasi dengan teman sebaya, rendahnya kemampuan mengontrol emosi, tidak mau mengalah dengan teman sebayanya, hingga kurangnya kemampuan bersikap kooperatif dengan teman, menciptakan karakteristik khusus pada anak di keluarga tidak utuh Lingkungan Bagek Kembar. Karakteristik khusus yang muncul pada proses tumbuh kembang sosial-emosional anak dapat dilihat dari kesamaan dan perbedaan karakteristik khusus pada anak yaitu anak yang diasuh oleh ibu cenderung lebih manja, sulit mengontrol emosi, memiliki ego yang tinggi, dan mudah tantrum karena faktor pengasuhan yang protektif dan emosional sang ibu yang iba terhadap kondisi anaknya. Pada anak yang diasuh oleh ayahnya cenderung mandiri, namun memiliki kemampuan mengontrol emosi yang rendah, dan sulit dalam hal bersosialisasi hingga lebih introvert karena faktor pengasuhan yang lebih dominan kakak daripada sang ayah dan karena faktor trauma dari perlakuan kurang baik oleh teman sebaya. Lalu terdapat perbedaan pada anak yang diasuh oleh bibi cenderung lebih mandiri, memiliki kepekaan terhadap teman sebaya, mampu mengontrol emosi dengan baik, dan kemampuan sosialisasi yang baik, namun memiliki sikap rendah diri karena faktor perlakuan tidak baik dari saudara sepupu yang memiliki usia yang sama dengannya.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Keluarga tidak utuh, tumbuh kembang anak, sosial-emosional
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education
L Education > LB Theory and practice of education > LB1501 Primary Education
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Depositing User: Meike Megawati
Date Deposited: 22 Dec 2023 11:12
Last Modified: 22 Dec 2023 11:12
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/43888

Actions (login required)

View Item View Item