IDENTIFIKASI KERUSAKAN POHON DI RTH JALUR HIJAU KOTA MATARAM (STUDI KASUS: JALAN ARYA BANJAR GETAS – JALAN DR. SUJONO)

Ruhil, Faizin (2024) IDENTIFIKASI KERUSAKAN POHON DI RTH JALUR HIJAU KOTA MATARAM (STUDI KASUS: JALAN ARYA BANJAR GETAS – JALAN DR. SUJONO). S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKIRPSI_RUHIL FAIZIN_C1L019084.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
JURNAL_RUHIL FAIZIN_C1L019084.pdf

Download (378kB) | Preview

Abstract

enelitian ini berjudul: " Identifikasi Kerusakan Pohon di RTH Jalur Hijau Kota Mataram (Studi Kasus: Jalan Arya Banjar Getas – Jalan Dr. Sujono)" memiliki tujuan untuk menggambarkan kondisi kesehatan vegetasi di jalur hijau Kota Mataram. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Juni 2023 sampai dengan bulan Agustus 2023. Metode yang digunakan untuk mendeskripsikan kesehatan vegetasi di jalur hijau yaitu dengan metode FHM (Forest Health Monitoring) yang dilakukan dengan menginventarisasi kondisi pohon. Inventarisasi ini dilakukan dengan menggunakan motode sensus. Pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan vegetasi menggunakan 2 (dua) indikator yaitu indikator vitalitas dan indikator biodiversitas. Indikator vitalitas sendiri terdiri dari 2 (dua) parameter yaitu kerusakan pohon dan kondisi tajuk. Sedangkan untuk indikator biodiversitas menggunakan kemerataan spesies. Selain mengetahui kondisi kesehatan vegetasi, pada penelitian ini juga memberikan rekomendasi penanggulangan pada beberapa pohon yang memiliki kerusakan dengan tingkat keparahan tinggi yang dapat mengancam pengguna kawasan. Pengukuran kerusakan pohon mengambil dua indikator yaitu vitalitas dan biodiversitas. Hasil dari penelitian ini mendapatkan jumlah pohon total yaitu 832 individu dengan jumlah pohon yang mengalami kerusakan berjumlah 153 individu. Spesies yang paling banyak ditemukan adalah spesies Angsana (Pterocarpus indicus) dengan jumlah 244 individu dan 38 individu yang mengalami kerusakan dari total individu. Selain itu ada spesies mahoni (Swietenia mahagoni), Flamboyan (Delonix regia), dan kenari (Canarium ovatum) adalah spesies yang sering ditemukan dengan jumlah spesies masing-masing yaitu 144, 108, dan 101 individu. Jalur hijau memiliki tingkat keanekaragam spesies sedang atau tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi dengan nilai H’ sebesar 2,13. Indikator kerusakan pohon paling banyak ditemukan yaitu pada lokasi kerusakan bagian akar dengan jumlah kerusakan yaitu 107 kasus. Sedangkan untuk bagian batang dan tajuk memiliki jumlah kerusakan masing-masing yaitu 67 dan 72 kasus kerusakan. kerusakan yang xi ditemukan berjumlah 246 kasus dengan jenis kerusakan yang berbeda-beda. Dilihat dari lokasinya bagian akar banyak mengalami jenis kerusakan indikator luka terbuka, pada bagian batang banyak ditemukan jenis kerusakan batang pecah, dan yang terakhir pada bagian tajuk banyak ditemukan jenis kerusakan cabang patah yang terjadi pada bagian cabang. Setelah didapatkan hasil data lapangan maka dapat diolah menjadi data akhir indikator untuk kesehatan vegetasi yaitu nilai kerusakan pohon menggunakan TLI (Tree Level Index), kondisi tajuk menggunakan nilai VCR (Visual Crown Ratio), dan biodiversitas menggunakan indeks kemerataan Spesies. Pada jalur hijau terdapat 3 (tiga) kriteria yaitu sehat, sedang, dan tidak sehat. Kriteria sehat didapatkan 91%, kriteria sedang yaitu 7%, dan kriteria tidak sehat yaitu 2%. Sehingga dapat dikategorikan bahwa RTH berbentuk jalur kota mataram termasuk kedalam kategori sehat namun tetap adanya pemeliharaan lebih lanjut. Didapatkannya nilai akhir dan kriteria kesehatan vegetasi memberikan informasi terhadap pohon yang ada di RTH jalur hijau sehingga mudah dalam melakukan penanggulangan kepada pohon yang mengalami kerusakan dengan tingkat keparahan yang tinggi. Rekomendasi penanggulangan terhadap pohon yang mengalami kerusakan sebanyak 153 individu yaitu dengan penebangan untuk pohon yang membahayakan pengguna RTH karena beresiko tumbang, pemangkasan untuk pohon yang memiliki cabang yang mengganggu pengguna kawasan dan untuk memberikan jalur udara pada tajuk pohon yang terlalu padat agar tidak tumbang akibat angin kencang, menutup lubang pada bagian pohon yang memiliki kerusakan busuk hati, penopang untuk pohon yang memiliki pertumbuhan miring atau condong (malformasi), dan pengendalian hama dan penyakit untuk pohon yang mengalami kerusakan akibat serangan hama maupuun penyakit.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Solicha Nur Karina, S.IIP
Date Deposited: 07 Mar 2024 03:29
Last Modified: 07 Mar 2024 03:29
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/44592

Actions (login required)

View Item View Item