RESEPSI MASYARAKAT SASAK TERHADAP CERITA RAKYAT “SABUK BIDODARI” DI DESA BUJAK KECAMATAN BATUKLIANG

SULTANA, SULTANA (2020) RESEPSI MASYARAKAT SASAK TERHADAP CERITA RAKYAT “SABUK BIDODARI” DI DESA BUJAK KECAMATAN BATUKLIANG. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
FULL TESIS,ABSTRAK+JUDUL DAN JURNAL.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (13MB)

Abstract

Cerita rakyat Sabuk Bidadari adalah salah satu cerita turun-temurun yang dimiliki oleh masyarakat Desa Bujak. Kehadiran cerita rakyat dalam masyarakat selalu mendapat tanggapan masyarakat. Masyarakat memiliki peran penting dalam memberi arti maupun makna terhadap sebuah karya sastra. Salah satu bentuk cerita rakyat yang tetap dijaga keberadaannya oleh masyarakat Sasak desa Bujak adalah CRSB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resepsi masyarakat terhadap CRSB. Penelitian ini diharapkan dapat (a) memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu sastra maupun disiplin ilmu yang lain dalam mengkaji CRSB, (b) dijadikan sebagai inventarisasi dan dokumentasi mengenai cerita rakyat, (c) dijadikan sebagai sumbangan untuk menambah referensi tentang cerita rakyat. Penelitian resepsi sastra ini menerapkan penelitian resepsi sinkronis, yaitu penelitian resepsi yang menggunakan data yang berupa tanggapan pendengar sezaman. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, pencatatan, perekaman, transkripsi, dan penerjemahan. Sumber data berupa rekaman teks cerita rakyat yang berwujud cerita lisan berbahasa Sasak Bujak. Teknik analisis data menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan reseptif. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori resepsi sastra. Resepsi masyarakat dibagi menjadi dua yaitu resepsi positif dan negatif. (1) Resepsi positif masyarakat terhadap Cerita Rakyat “Sabuk Bidodari” berupa tanggapan, pemaknaan terhadap teks secara lisan; a) Resepsi masyarakat tentang pernah mendengar/tidaknya CRSB, b) Waktu resepsi pertama, c) Sumber pemberi resepsi pertama, d) Isi cerita yang diresepsi, e) Resepsi sebagai suatu kebenaran/ketidakbenaran, f) Resepsi terhadap karakter bidodari, g) Resepsi setting cerita (lokasi dan waktu) . CRSB yang ada pada masyarakat Sasak desa Bujak keberadaannya dapat diterima karena mengandung beberapa manfaat dan nilai yang tidak bertentangan dengan budaya setempat. Manfaat-manfaat itu adalah; a) Sebagai penanda musim; b) Sebagai hiburan; c) Sebagai alat pendidikan: d) Sebagai alat kritik sosial; e) Sebagai pemaksa berlakunya norma. Nilai Pendidikan karakter; a) moral, b) Mental dan kepribadian, dan c) Ketulusan. Konsep kepemimpinan dalam masyarakat Sasak; a) Sebumbung, b) Sewirang, dan c) Sejukung. Konsep sabuk dalam masyarakat Sasak; a) Mengedepankan muyawarah, b) Adil, c) Rukun dan cinta damai, dan d) Saling menghormati. (2) Resepsi positif masyarakat atas hasil sambutan terhadap teks diwujudkan dengan menciptakan teks yang lain (Sesenggak): a) Aiq Meneng, Tanjung Tilah, Empaq Bau, b) Alus-Alus Tain Jaran, c) Bantel Tolang Ndaraq Isi, d) Banteng Melago Jami Rebaq, e) Bau Besi Bau Asaq, f) Begantung Bulu Suat. (3) Resepsi positif masyarakat yang diwujudkan melalui sikap atau efek (psikologis) dari penceritaan tersebut; Senang, Kesal, dan Benci. Resepsi negatif masyarakat meliputi; a) Resepsi setting cerita (nama kerajaan Bidodari, b) Resepsi nama pangeran yang menolong Bidodari.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Resepsi, Masyarakat Sasak, Cerita Rakyat Sabuk Bidodari
Subjects: L Education > L Education (General)
Depositing User: Wiwin Kartikawati
Date Deposited: 18 Feb 2020 01:00
Last Modified: 18 Feb 2020 01:00
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/15369

Actions (login required)

View Item View Item