PROPORSI NILAI KEMIRI (Aleurites moluccana (L) Willd) TERHADAP PENDAPATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU DI HUTAN KEMASYARAKATAN OIRIDA DESA MARIA UTARA KECEMATAN WAWO KABUPATEN BIMA PROPORSI NILAI KEMIRI (Aleurites moluccana (L) Willd) TERHADAP PENDAPATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU DI HUTAN KEMASYARAKATAN OIRIDA DESA MARIA UTARA KECEMATAN WAWO KABUPATEN BIMA

MEGAWATI, MEGAWATI (2021) PROPORSI NILAI KEMIRI (Aleurites moluccana (L) Willd) TERHADAP PENDAPATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU DI HUTAN KEMASYARAKATAN OIRIDA DESA MARIA UTARA KECEMATAN WAWO KABUPATEN BIMA PROPORSI NILAI KEMIRI (Aleurites moluccana (L) Willd) TERHADAP PENDAPATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU DI HUTAN KEMASYARAKATAN OIRIDA DESA MARIA UTARA KECEMATAN WAWO KABUPATEN BIMA. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
MEGAWATI (C1L017061).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Hutan kemasyakatan memberikan peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proporsi nilai kemiri terhadap pendapatan hasil hutan bukan kayu, mengetahui faktor mpendukung dan penghambat dalam usaha kemiri dan merumuskan strategi untuk meningkatkan pendapatan petani dari usaha kemiri. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, studi pustaka, dokumentasi dan FGD (Fokus Grup Discussion) yang dilakukan terhadap 38 petani hutan kemasyarakatan Oirida sebagai responden yang dilaksanakan pada bulan Maret – April 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi nilai kemiri terhadap pendapatan hasil hutan bukan kayu yaitu Rp. 2.810.874/LLG/th (29,24%) atau Rp. 1.571.637/ha/th (30,25%). Dan hal yang mendukung petani dalam melakukan pengelolaan dan pemanfaatan kemiri didalam kawasan Hkm Oirida yaitu budidaya kemiri yang sangat mudah dilakukan dan dikembangkan, kegiatan pemasaran yang mudah dilakukan karena pembeli atau pengepul langsung datang ke tempat petani kemiri untuk membeli, adanya dukungan dari pemerintah dinas provinsi berupa hak izin kelola kawasan dan kegiatan pemeliharaan dan pemanenan yang menggunakan teknologi sederhana sederhana seperti parang, cangkul,tembilang dan karung. Sedangkan yang menghambat petani dalam melakukan usaha kemiri yaitu Sedangkan untuk faktor penghambat dalam usaha kemiri yaitu dilihat dari kegiatan budidaya adanya hama yang mengganggu dan menyerang kemiri yang baru ditanam, kurangnya penyuluhan mengenai penggunaan alat pengolah kemiri, modal yang terbatas dan kondisi iklim yaitu hujan yang intensif menyebabkan kemiri tidak berbuah banyak. Strategi peningkatan pendapatan dari usaha kemiri yang dilakukan yaitu berada pada strategi SO (Strenght-Opportunity) yaitu strategi yang memanfaatkan pengelolaan kemiri yang tidak memerlukan perawatan yang intensif dengan menggunakan sarana dan prasarana yang mudah diperoleh serta adanya dukungan dari pemerintah memberikan kemudahan untuk para petani hutan kemasyarakatan Oirida.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata kunci; Hutan Kemasyarakatan, Nilai Kemiri, Pendapatan Hail Hutan Bukan Kayu
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Program Studi Kehutanan
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 07 Sep 2021 12:38
Last Modified: 07 Sep 2021 12:38
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/24058

Actions (login required)

View Item View Item