KAJI TERAP PENGELOLAAN PERTANIAN LAHAN KERING DI KABUPATEN LOMBOK UTARA - NTB

Priyono, Joko and Suwardji, Suwardji and Rahardjo, Cuk Suko and Tanaya, I. Gusti L.P (2014) KAJI TERAP PENGELOLAAN PERTANIAN LAHAN KERING DI KABUPATEN LOMBOK UTARA - NTB. Project Report. P3LKT Unram, Lemlit Unram, P3LKT Unram.

[img]
Preview
Text (Project Report (Laporan Kegiatan))
Lamp.III.A.d.1.6.pdf - Other

Download (4MB) | Preview

Abstract

Lahan kering merupakan salah satu kekayaan sumberdaya alam penting di KLU yang harus dikelola secara tepat sehingga dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat luas. Selain masalah sifat/kondisi tanahnya, faktor pembatas utama dalam pengembangan usahatani lahan kering adalah terbatasnya sumberdaya air yang dapat dimanfaatkan untuk usahatani itu. Sumberdaya air yang terbatas itu harus digunakan secara efisien, terutama untuk usahatani. Usahatani di lahan kering adalah suatu sistem yang kompleks, sehingga dalam pengembangan pertanian itu perlu memperhatikan banyak aspek, dan harus ditangani secara terpadu dan sinergis. Upaya tersebut harus diprioritaskan pada penanganan beberapa faktor pembatas yang dominan yang dapat memberikan dampak positif yang luas terhadap faktor pembatas lainnya. Kegiatan kaji terap ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi potensi dan permasalahan teknis untuk optimasi pemanfaatan sumberdaya air yang ada di KLU dan (2) membuat percontohan pemanfaatan lahan kering untuk usahatani di beberapa kelompok tani dengan kondisi agoekologi yang berbeda. Hasil dari kegiatan ini diharapkan (1) dapat digunakan sebagai masukan bagi instansi teknis untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya air dan sarana irigasi lahan kering yang sudah ada, (2) tersedianya refensi (percontohan) pengembangan usahatani di lahan kering yang tepat dan dapat diterapkan pada dan oleh kelompok tani lain di KLU, sesuai dengan kondisi agro-ekologi setempat. Kegiatan kaji terap ini terdiri atas dua tahapan utama. Pertama, upaya optimalisasi pemanfaatan sumberdaya air untuk usahatani, diawali dengan kegiatan (a) identifkasi dan evaluasi kondisi sarana pengairan (terutama sumur bor air tanah dalam) di KLU, kemudian (b) memodifikasi sistim irigasi dengan saluran terbuka menjadi tertutup (menggunakan pipa PVC). Kedua, meningkatkan produktivitas usahatani lahan kering, dilakukan melalui demplot penerapan konsep usahatani sehat di 3 lokasi terpilih (yaitu di Dusun Jugil, Aikbari, dan Boyotan), menggunakan metode sekolah lapang. Hasil observasi dan evaluasi lapang mengenai keberadaan sumberdaya air di KLU, terutama sumur bor air tanah dalam beserta fasilitas irigasinya, hanya sekitar 30 % (32 units) yang dapat dimanfaatkan, sedangkan sisanya tidak/kurang terurus, bahkan banyak yang rusak atau hilang fasilitas utamanya (mesin pompa). Pemanfaatan sumur bor tersebut terutama untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari; dan hanya sekitar 5 unit yang juga dimanfaatkan untuk usahatani. Keengganan petani memanfaatkan fasilitas pengairan itu untuk usahatani karena biaya operasional yang tinggi dan tidak efisien. Tetapi, modifikasi sederhana pada sistim penyaluran air ke petak pertanaman, yaitu dengan menambah saluran pipa PVC 2” dan beberapa outlets serta mengalirkan air langsung ke petak pertanaman, signifikan meningkatkan efisiensi penggunaan air itu untuk usahatani 2 – 3 kali lipat; dan ditinjau dari aspek bisnis, usahatani tanaman pangan itu layak diterapkan. Perubahan sederhana dengan biaya yang relatif murah itu berdampak jamak (multi impacts) positif yang luas, terutama peningkatan intensitas tanam (2 – 3 kali lipat) dan produktivitas usahatani, selanjutnya meningkatkan ketersediaan lapangan kerja (sebagai buruh tani), dan dapat berdapak positif lebih lanjut pada berbagai aspek kehidupan masyarakat. Penerapan konsep ’usahatani sehat’ dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal merupakan model usahatani yang sangat menguntungkan, ramah lingkungan, dan berkelnajutan untuk kondisi sosio-agro ekologis lahan kering di KLU. Secara teknis, model itu diterapkan berdasarkan prinsip utama: (1) menggunakan pupuk organo mineral cair (SiPlus) untuk menyehatkan dan menguatkan daya tahan tanaman terhadap tekanan faktor lingkungan, termasuk serangan HPT, (2) tidak memberantas/membunuh organisme pengganggu tanaman (OPT) ataupun meremediasi tanahnya yang mahal biayanya, (3) penggunaan pestisida nabati berbahan baku lokal, (4) penggunaan kombinasi pupuk sintetis (25 – 50 % standard rekomendasi) dicampur dengan kompos, dan penggunaan benih lokal yang dapat ditanam ulang. Usahatani bawang merah dengan menerapkan konsep usahatani sehat itu sangat potensial dikembangkan di KLU; bahkan, KLU dapat dijadikan sebagai salah satu sentra produksi dan sumber benih bawang merah bebas pestisida di NTB. Beberapa rekomendasi yang urgent untuk ditindak-lanjuti oleh PEMDA KLU,dalam rangka percepatan optimalisasi pemanfaatan lahan kering di KLU adalah: 1. Pengusulan ke BWS NTB untuk dilakukan perbaikan aspek teknis pada sarana irigasi sumur air tanah dalam yang rusak/kurang berfungsi. 2. Melakukan modifikasi sistim irigasi (penyaluran air) yang lebih efisien pada jaringan irigasi lahan kering yang sudah ada di KLU. 3. Pemetaan/pewilayahan pengembangan komoditi pertanian spesifik di lahan kering KLU, dilengkapi dengan rencana tindak pengembangan secara bertahap serta pengangarannya. 4. Implementasi/desiminasi konsep usahatani sehat di semua area usahatani di KLU, disertai program pendampingan, secara bertahap dan sinergis dengan program pembangunan pertanian yang lain.

Item Type: Monograph (Project Report)
Keywords (Kata Kunci): usahatani, lahan kering, sistim irigasi, KLU
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Ir. Joko Priyono M.Sc., Ph.D
Date Deposited: 08 Jun 2022 16:27
Last Modified: 08 Jun 2022 16:27
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/29239

Actions (login required)

View Item View Item