PEMANFAATAN JAMUR ENDOFIT DAN SAPROFIT ANTAGONIS UNTUK BIOFUNGISIDA, BIOAKTIVATOR DAN BIODEKOMPOSER DENGAN TEKNOLOGI FERMENTASI

Sudantha, I Made (2012) PEMANFAATAN JAMUR ENDOFIT DAN SAPROFIT ANTAGONIS UNTUK BIOFUNGISIDA, BIOAKTIVATOR DAN BIODEKOMPOSER DENGAN TEKNOLOGI FERMENTASI. Working Paper. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Unram, Mataram.

[img]
Preview
Text
I MADE SUDANTHA-Makalah Sehari Bersama Inovator Teknologi (Selasa 13 Maret 2012).pdf

Download (586kB) | Preview

Abstract

Jamur endofit antagonis adalah jamur yang hidup di dalam jaringan tanaman sehat tanpa menyebabkan gejala atau kerusakan pada tanaman inang. Simbiosis ini bermacam-macam di alam dan dapat berupa mutualistik, netralisme atau antagonistik. Kolonisasi jaringan tanaman oleh jamur endofit terjadi sama seperti patogen tanaman atau mikorhiza. Kolonisasi terdiri dari beberapa tahap rangkaian meliputi pengenalan inang oleh jamur, perkecambahan spora, penetrasi epidermis dan kolonisasi jaringan. Ada dua isolat yang efektif secara in-situ menekan pertumbuhan jamur F. oxysprorum f. sp. vanillae dan meningkatkan ketahanan terinduksi terhadap penyakit busuk batang yaitu jamur T. koningii isolat ENDO-02 dan T. polysporum isolat ENDO-04. Jamur saprofit adalah mikrobia yang mengambil makanan dari sisa bahan organik atau bahan mati. Di NTB biodiversitas jamur saprofit antagonis ditemukan di rhizosfer berbagai tanaman. Ada 10 jenis jamur Trichoderma spp. yang berasal dari rhizosfer tanaman vanili efektif mengendalikan penyakit busuk batang vanili, demikian pula 5 jenis jamur Trichoderma spp. yang berasal dari rhizosfer tanaman pisang efektif mengendalikan jamur F. oxsporum f. sp. cubense penyebab layu pada tanaman pisang, sementara itu 4 jenis jamur Trichoderma spp. yang diisolasi dari rhizosfer tanaman kedelai efektif mengendalikan penyakit rebah semai yang disebabkan oleh jamur S. rolfsii pada tanaman kedelai. Fermentasi adalah suatu reaksi oksidasi-reduksi di dalam sistem biologi yang menghasilkan energi, dimana sebagai donor dan aseptor elektron digunakan senyawa organik. Senyawa organik yang biasanya digunakan adalah karbohidrat dalam bentuk glukosa. Senyawa tersebut akan diubah oleh reaksi reduksi dengan katalis enzim menjadi suatu bentuk lain misalnya aldehida, dan dapat dioksidasi menjadi asam. Teknologi fermentasi ini dapat digunakan untuk pembuatan biofungisida, bioaktivator dan biokompos yang manfaatnya untuk meningkatkan keanekaragaman biologi tanah, meningkatkan kualitas air, mengurangi kontaminasi tanah dan merangsang penyehatan dan pertumbuhan tanaman yang semua itu berarti meningkatkan hasil

Item Type: Monograph (Working Paper)
Keywords (Kata Kunci): Endofit, saprofit, antagonis, biofungisida, bioaktivator, biodekomposer, fermentasi
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Prof.Dr. Ir. I Made Sudantha Sudantha
Date Deposited: 21 Jun 2018 16:40
Last Modified: 21 Jun 2018 16:40
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/4686

Actions (login required)

View Item View Item